Ramadan di Lamongan, PKL Gorengan hingga Kembang Api Menjamur
Bak jamur di musim hujan, beragam pedagang kaki lima (PKL) bermunculan menyertai datangnya bulan suci Ramadan di Lamongan. Para PKL itu berjajar dan mudah didapati di hampir jalan protokol dalam kota. Seperti Jalan Lamongrejo, Basuki Rahmat, Sunan Drajad, Jalan Soemargo hingga di komplek-komplek perumahan.
"Tiga tahun kami dibatasi karena pandemi. Saat ini merupakan waktu yang tepat dan bebas kita mencari rezeki di bulan Ramadan," ujar Sri, pedagang gorengan di Jalan Lamongrejo, Kamis 23 Maret 2023.
Beragam PKL tentu tidak hanya pedagang makanan saja. Ada pedagang kembang api dan sejenisnya, asal bukan mercon yang bisa meledak. Untuk, berjualan kembang api dan sejenisnya ini butuh modal besar. Minimal Rp 15 juta.
"Kami dilarang jual mercon. Ada larangan dari polda. Distributor yang mendapatkan surat itu, lalu difotokopi diberikan kepada kami," kata Ateng, di Jalan Wahidin Sudiro Husodo.
Bahkan, yang menarik pada Ramadan kali ini, sudah ada jasa penukaran uang baru. Padahal, jasa penukaran dengan teknik penjualan lebih RP 10 ribu per Rp 100 ribu itu biasanya muncul minimal pada pertengahan Ramadan.
"Kami sengaja buka awal biar masyarakat mengetahui lebih dulu. Selanjutnya, kalau mereka mencari langsung bisa mengetahui tempatnya," kata Zubairi, saat menjajakan uang baru di Jalan Basuki Rahmat.
Sementara itu Kabid Trantib Umun Satpol PP Lamongan, Sutrisno mengatakan, tidak larangan adanya PKL. Hanya, diimbau tertib. Disarankan berjualan di atas trotoar tidak melebihi jam 18.00. "Apalagi di jalan raya sempit, dikhawatirkan mengganggu arus lalulintas," tandasnya.
Advertisement