Khofifah Minta Pemda Maksimal Serap Anggaran
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur agar lebih progresif dalam realisasinya. Untuk itu, ia meminta agar kepala daerah memaksimalkan penyerapan anggaran di masing-masing wilayahnya.
"Tentunya kalau mau progresif, penyerapan anggaran harus dimaksimalkan," kata Khofifah, dalam Rapat Koordinasi Penyerapan Anggaran Tahun 2020 Pada Pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur Senin, 27 Juli 2020.
Khofifah juga menekankan kepada seluruh kepala daerah yang hadir untuk menyeimbangkan antara pengendalian Covid-19 dan perkembangan ekonomi. "Sesuai 8 garis besar yang diberikan Pak Presiden waktu saya hadir di Istana Bogor. Untuk menyeimbangkan pengendalian Covid-19, tapi ekonomi harus tetap diikhtiarkan. Maka dari itu Gubernur dan Kepada Daerah harus selaras," paparnya.
Ia pun menjelaskan, dalam penyerapan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, setiap daerah memiliki kondisi Covid-19 yang berbeda-beda. Maka dari itu kepala daerah harus mengetahui kapan waktu yang tepat dalam pergerakan ekonomi. "Kapan digas kapan direm, itu harus disesuaikan dengan daerah masing-masing," imbuhnya.
Untuk memulihkan ekonomi, Khofifah juga akan fokus pada sektor UKM dan beberapa sektor terdampak lainnya. Ia juga akan melakukan inventarisasi pola-pola pada sektor yang memungkinkan.
Tak hanya itu, tambahnya, Menteri Keuangan juga akan mensuport Badan Pembangunan Daerah (BPD) Jatim sebesar 2 triliun rupiah. "BPD Jatim disuport Rp2 triliun, formatnya PT SMI pinjaman daerah. Pinjaman daerah ini adalah skema baru yang baru diakses DKI dan Jabar. Saya akan mendiskusikan sektor mana yang cukup intensif dan BEP bisa dihitung untuk diajukan pada pengembangan daerah," jelasnya.
Khofifah juga menegaskan, pinjaman daerah ini hanya dipergunakan untuk sektor UKM dan yang terdampak Covid-19, bukan untuk untuk kegiatan atau bantuan kemanusiaan.
Advertisement