Rakernas PB Muaythai Indonesia 2024, Ini 3 Poin Penting yang Harus Dilakukan PBMI Tahun Depan
Sekretaris Jenderal PB Muaythai Indonesia (PBMI) Azwan Karim mengatakan, Rakernas PB Muaythai yang digelar pada 3 Desember 2024 di Hotel Garden Palace, Surabaya, ini memiliki tiga poin penting.
Ia menyebutkan, bahwa yang paling penting adalah komunikasi awal dengan para pengurus PBMI maupun pengurus provinsi ini adalah upaya pencapaian prestasi, kaitannya dengan evaluasi kekurangan dan segala macam pada pelaksanaan PON (Pekan Olahraga Nasional) di Sumut kemarin,” tuturnya.
Menurutnya, pada PON lalu ada beberapa hal terkait penyelenggaraan khususnya kepemimpinan wasit, itu menjadi vocal point yang harus dibenahi ke depan, meski secara keseluruhan perbaikannya sudah luar biasa.
“Dari sisi judicial pada putusan dewan hakim dan segala macam sudah baik. Orang boleh protes sesuai dengan SOP, itu berjalan semua. Tapi memang, protes-protes itu tidak bisa dihindari dan tetap harus kita tampung. Jadi kita tidak menutupi itu,” jabarnya.
Sementara dari sisi peralatan, Azwan mengakui memang ada kesulitan, saat melakukan protes mereka tidak bisa banyak berargumentasi karena angle video yang disediakan PB PON terbatas. Hal inilah yang menjadi evaluasi bersama pada Rakernas kali ini.
Berikutnya, poin yang menjadi perhatian ke depan adalah SEA Games. Para peserta Rakernas sepakat bahwa Muaythai Indonesia harus meraih medali emas. Soal bagaimana caranya, PB Muaythai telah berkomunikasi dengan para pelaku Muaythai di Thailand dan federasi internasional Muaythai (IFMA).
“Komunikasi itu kami lakukan untuk mengetahui bahwa kalau Indonesia ingin mendapatkan emas, kira-kira harus berkonsentrasi di mana. Jadi effort kita konsentrasikan di nomor-nomor itu saja, tidak perlu mengikuti seluruh nomor,” paparnya.
Dari informasi yang diterima PBMI dari para pengurus Muaythai di Thailand ada beberapa nomor fight yang memang bisa diikutkan, itulah yang jadi prioritas PBMI. Tapi, lanjuta Azwan, atlet Muaythai Indonesia memiliki peluang besar di nomor seni.
“Jadi nomor seni juga menjadi prioritas kita untuk mencapai target emas tersebut,” sebut Azwan.
Single Event Internasional
Rakernas PBMI kali juga membahas sejumlah agenda di awal tahun 2025 nanti. Ia menyebutkan, selain ASEAN Championship, juga ada The 2024 IFMA Senior World Muay Thai Championships.
“Kita kan tidak ikut SEA Games Kamboja 2023 lalu karena ada isu soal penamaan cabor tersebut menyusul penggantian nama cabor ini oleh Kamboja menjadi Kun Khmer. Karena isu itulah akhirnya kita tidak bisa ikut,” jelas Azwan.
Persoalan inilah yang kemudian membuat PB Muaythai Indonesia tidak bisa menunjukkan pada stakeholder olahraga Indonesia, Kemenpora dan KONI Pusat bahwa cabor ini bisa berprestasi. Berbeda dengan cabor-cabor lain yang punya kesempatan di SEA Games kemarin.
“Jadi kita bisa tunjukkan prestasinya di mana? Ya bisanya di even internasional dari IFMA itu bahwa kita punya potensi untuk meraih medali emas di SEA Games nanti,” tuturnya.
Azwan menjelaskan, bahwa pada bulan April 2025 nanti ada gelaran di Vietnam. Dari situlah Bidang Pembinaan Prestasi PBMI akan menyeleksi. Sebelumnya, para atlet Muaythai Indonesia akan ditempa lebih dulu di Pelatnas persiapan SEA Games pada Januari 2025 nanti.
“Selain di Pelatnas, mereka akan ditempa. Mudah-mudahan salah satu even-even itu bisa jadi jam terbang buat atlet-atlet untuk seleksi kelolosan ke SEA Games. Kita tunjukkan kepada Kemenpora dan KONI Pusat bahwa ini ada potensi. Bahkan bisa ke Olimpiade karena Muaythai juga dipertandingkan di Olimpiade 2028 mendatang, syaratnya adalah mengikuti even-even IFMA ini karena by point,” tuturnya.
PBMI akan mendorong agar atlet-atlet Muaythai Indonesia bisa meraih hasil terbaik, sehingga kita mendapatkan support penuh dari pemerintah. Azwan menyadari bahwa Muaythai merupakan olahraga yang banyak diminati tapi masih dalam tahap awal atau tahap pengembangan.
“Mudah-mudahan prestasi yang dicapai itu semua orang bisa lihat bahwa ini potensi untuk didukung penuh,” pungkasnya.