Rakernas ITS, Luhut Beri Tips Indonesia jadi Negara Maju
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Bisar Panjaitan menyebut iklim investasi Indonesia pasca pandemi Covid-19 keluar dari status middle income trap. Ia pun memberikan sejumlah tips pada akademisi ITS, agar ikut berperan memajukan Indonesia.
"Pada 2036, Indonesia diperkirakan akan keluar dari status middle income trap dengan pertumbuhan rata-rata 5,7 persen pada 2025 ini,” kata Luhut, saat rakernas PP IKA ITS, Senin, 28 Maret 2022.
Akan tetapi, kata Luhut, hal tersebut masih belum dimanfaatkan oleh para investor di Indonesia. Sebab, menurutnya, mereka masih belum memaksimalkan hilirisasi serta efisiensinya.
Luhut mengungkapkan, jika melihat kondisi pasca pandemi Covid 19, Indonesia tengah dihadapkan pada berbagai tantangan perubahaan dunia. Hal ini sebenarnya bisa menjadi sebuah keuntungan.
"Menurut hemat saya, ini juga "untung" bahwa pandemi ini ada. Sehingga akal-akal kita yang selama ini taken for granted, sekarang telah terjadi perubahaan sistem kesehatan, akselerasi otomasi dan digitalisasi,” ucapnya.
Luhut pun menyebut jika hilirisasi dan efisiensi berperan penting sebagai penentu apakah Indonesia ingin keluar dari status midle income trap dan menjadi negara maju pada 2045 nanti.
“Jadi kalau kita mau keluar dari midle income trap dan masuk jadi negara maju pada 2045, kita harus melihat dua hal itu, yakni hilirisasi dan efisiensi," jelasnya.
Luhut pun berharap kepada alumni ITS yang mengabdi di berbagai sektor untuk selalu memberikan sumbangsih terbaiknya. Guna memajukan iklim investasi pasca pandemi di Indonesia.
"Nah ini saya kira teman-teman alumni ITS perlu tahu juga karena Anda bekerja di berbagai macam sektor. Kita mau bawa ke mana sih Indonesia ini, gitu,” ujar dia.
Luhut juga menyarankan agar ITS mengembankan mata kuliah di bidang AI dan IT. Agar bisa menghadapi tantangan pasca pandemi dalam rangka mencapai visi menjadi negara maju pada 2045.
"Tapi yang terpenting, kita harus kompak, kita juga harus bersatu. Berbeda-beda pemikiran boleh saja. Kita satu nusa, satu bangsa, satu negara. Saya percaya ITS akan memberikan kontribusi yang luar biasa kepada negeri kita tercinta ini," tutupnya.
Advertisement