Terima Kasih Raja Salman Mendapat Sambutan Luar Biasa
Jakarta: Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud dari Arab Saudi hari Kamis (2/3) siang mengunjungi DPR-RI di Senayan. Seluruh pimpinan dan anggota dewan hadir karena kunjungan ini diadakan dalam sebagai Sidang parpurna. Hadir pula mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyo dan mantan Wapres Try Sutrisno serta ketua umum seluruh parpol, kecuali Ketuam PDI-P.
Dalam sambutannya yang tak lebih lima menit, Raja Salman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia atas sambutan luar biasa yang diterimanya. "Kami ucapkan terima kasih atas sambutan luar biasa dan penuh kehormatan," kata Raja Salman. “Semoga
kunjungan ini dapat berbuah kerja sama berbagai aspek dengan Indonesia,” katanya.
"Semoga ini menjadi titik kerja sama di berbagai aspek di tengah dinamika umat Islam terutama dalam hal menangani masalah teroris, termasuk juga masalah stabilitas politik dalam negeri," kata Raja Salman.
Sebelumnya, Ketua DPR-RI Setya Novanto mengatakan, 47 tahun lalu di gedung ini DPR Gotong Royong menerima kunjungan kehormatan Raja Arab Saudi yaitu Yang Mulya Faisal bin Abdul Aziz. Sekarang sejarah berulang. Hampir setengah abad kemudian DPR-RI mendapat kehormatan dikunjungi Raja Arab Saudi Yang Mulya Salman bin Abdul Aziz, katanya.
“Selain itu, saya atas nama umat Islam Indonesia menyampaikan terima kasih kepada Baginda Raja Salman yang telah bermurah hati menaikkan kuota jamaah haji Indonesia sebesar 211 ribu Jemaah dengan tambahan 10 ribu jamaah untuk musim haji tahun ini, sehingga total berjumlah 221 ribu jamaah haji dari Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, penambahan kuota itu sangat berarti bagi Indonesia,” tambahnya.
“Perlu kami sampaikan bahwa di Indonesia, antrian untuk berangkat haji ada yang menunggu sampai 20 tahun. Bahkan ada calon jamaah yang wafat dalam masa penantian. Dan kami yakin, atas kemurahan hati Bagian Raja Salman akan menambah lagi kuota untuk jamaah haji dari Indonesia,” kata Setnov.
"Kami juga berharap agar masalah tenaga kerja Indonesia dapat dicarikan solusi yang terbaik sehingga dapat dipulihkan kembali dengan tetap menghormati sistem hukum Kerajaan Arab Saudi. Apabila terdapat WNI yang bersalah maka atas nama rakyat Indonesia kami mohon kemurahan hati Sri Baginda untuk memberikan ampunan," ujar Setya Novanto. (das)