Raja Jawa Trending Sepekan di Medsos, UAS: Ngeri-ngeri Sedap Ini Barang
Pernyataan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia tentang Raja Jawa terus trending di Medsos dan bergulir dalam satu pekan. Terbaru penceramah kondang Ustad Abdul Somad (UAS) memberi pernyataan tajam terkait keberadaan Raja Jawa
Dalam video yang diunggah @Dhyndha di medsos X berdurasi 6 detik, UAS berkomentar pendek soal Raja Jawa. “Ngeri-ngeri sedap ini barang.
Yang menarik, video pernyataan UAS disandingkan dengan pidato Bahlil Ladahalia yang berdurasi 53 detik. Pidato pria asal Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah ini, disampaikan usai terpilih menjadi Ketua Partai Golkar di Munas XI Partai Golkar 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2024.
Dalam pidatonya, pria yang kini menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini disebutkan, “Saya tidak punya kepentingan apa-apa pribadi. Kepentingan saya ke depan adalah Golkar harus lebih baik dari sekarang,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Bahlil, pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari para pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. “Dan kita harus paten lagi. Soalnya Raja Jawa itu kalau kita main-main, celaka kita. Saya mau kasih tahu. Jangan coba-coba main dengan barang ini,” paparnya.
“Ini waduh, ngeri-ngeri sedap. Barang ini saya kasih tahu. Udah waduh ini. Dan sudah banyak kok, sudah banyak. Sudah lihat kan barang ini kan. Ya tidak perlu saya ungkapkan lah. Tidak perlu,” tandasnya.
Tetapi usai komentarnya soal Raja Jawa ramai di media sosial, Bahlil kemudian memberikan klarifikasi. Dia menyebut bahwa itu hanyalah candaan politik. “Itu candaan politik aja. Candaan politik. Itu bukan statemen politik,” ujarnya usai terpilih menjadi Ketua Partai Golkar Rabu 21 Agustus 2024.
Bahkan, sebelumnya sejumlah tokoh mengomentari soal Raja Jawa. Di antaranya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, juga Gubernur DI Yogyakarta sekaligus Raja di Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono X. Termasuk beberapa tokoh Partai Golkar sendiri yang merespon pernyataan Bahlil Lahadalia.