Raja Ampat, Wakatobi, Bunaken, Bali, Pulau Komodo Bahan Baku untuk Garap Wisman Jerman
Wisata bahari Indonesia terus unjuk gigi. Kini giliran pameran Boot Duesseldorf, Jerman, yang ditebar pesona keindahan alam Indonesia mulai tanggal 20 hingga 28 Januari 2018. Hasilnya? Mereka dibuat terpukau oleh pesona empat spot penyelaman di tanah air.
Pujian terus mengalir diberikan pengunjung. Acapkali mereka mampir ke paviliun Indonesia. Mereka terlihat tepesona oleh keindahan bawah laut
Indonesia. Bagaimana tidak kagum? Menu diving yang ditawarkan adalah para juaranya dunia bawah laut. Sebut saja, ada Raja Ampat, Wakatobi, Bunaken, Bali, juga Pulau Komodo.
“Respon pengunjung sangat positif setiap harinya. Kami bersyukur karena sangat antusias. Mereka pun menanyakan banyak hal terkait
lokasi-lokasi diving tersebut,” ujar Asdep Pengembangan Pemasaran II
Regional IV Nia Niscaya. Boot Duesseldorf sudah digelar sejak 20 hingga 28 Januari. Event ini sejatinya pameran kapal wisata dan wisata air terbesar di dunia.
Pameran ini diikuti sekitar 1.923 peserta. Mereka berasal dari 68 negara. Dari jumlah tersebut, termasuk didalamnya 1.085 produsen internasional. Ada banyak sektor yang mengikuti pameran ini. Mereka adalah para pelaku industri wisata bahari. Ada kapal pesiar, kapal motor, jetski, wisata selam dan layar, lalu wisata selancar.
“Jumlah peserta pameran ini sangat banyak. Di sini, kami semua berlomba-lomba untuk meyakinkan para diver. Lalu, mengajaknya berkunjung ke Indonesia. Menikmati keindahan bawah laut nusantara,” jelas Nia.
Membidik pasar Jerman bahkan Eropa, Indonesia pun turun full team. Sebanyak 18 industri pariwisata digandeng. Mereka nantinya akan menawarkan berbagai paket wisata bahari menarik. Lebih keren lagi, sebanyak 23 ‘exhibitor’ berpantisipasi secara mandiri. Misinya sama, selain mereka tetap mengenalkan berbagai prodak sendiri.
“Semua keunggulan wisata bahari Indonesia ditampilkan di sini. Kami ingin masyarakat di sini tahu spot penyelaman di Indonesia itu bagus.
Belum lagi soal harga beserta paket wisatanya yang menarik. Semuanya kami sampaikan kepada para pengunjung,” ujarnya lagi.
Ada beberapa agenda yang dilakukan di stand Indonesia. Ada temu bisnis dan pelayanan informasi. Lalu, tidak kalah menarik adalah demo kopi. Sebab,sudah menjadi rahasia dunia bahwa kopi Indonesia terkenal nikmat. Selain kopi, Indonesia juga tetap menampilkan jenis minuman tradisional lainnya.
“Kami juga mengenalkan berbagai kuliner yang ada di Indonesia. Jadi para diver ini tidak perlu cemas soal kuliner karena pilihannya banyak. Rasanya juga nikmat. Dengan begitu mereka akan semakin yakin dan datang ke Indonesia. Kedatangan mereka tentu kami nanti,” katanya lagi.
Nia pun menambahkan, pasar Jerman sangat penting. Sebab, menambah jumlah kunjungan wisatawan mancanegera. Pada 2017 lalu, selama 11 bulan jumlah kunjungan wisatawan Jerman mencapai 247.271 orang.
Angka itu naik 15.577 jiwa dari tahun 2016 selama 12 bulan. Selama lima tahun terakhir, jumlah kunjungan wisatawan Jerman naik 79.931.
Menteri Pariwisata Aref Yahya mengatakan, wisata bahari jadi pilar penting penyumbang wisatawan. Apalagi, sektor ini sudah ditarget 15% dari 17 juta wisatawan pada 2018. “Garis pantai Indonesia itu terpanjang ke dua setelah Kanada. Belum lagi dua per tiga terumbu karang terbaik dunia ada di sini. Kalau mau diving dan snorkling lebih
baik ke Indonesia, Tuhan memberikan karunia yang luar biasa di tanah air kami,” pungkasnya. (*)
Advertisement