Rais Aam PBNU Sebut Ma'ruf Amin Bawa Hoki dan Ciamik
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, menyebut bahwa calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin, membawa keberuntungan tersendiri atau hoki bagi salah satu organisasi Islam di Indonesia tersebut.
Hal itu, kata Kiai Miftah, lantaran Ma'ruf Amin berhasil menepis pandangan miring yang selama ini diarahkan ke tubuh NU. Tudingan itu menyebutkan bahwa meski NU adalah organisasi yang besar, namun untuk urusan politik, NU akan terpecah belah.
"Ada ucapan NU itu besar tapi kalahan. Tapi alhamdulillah ternyata betul-betul beliau (Ma'ruf) membawa hoki dan ya memang ciamiklah," kata Kiai Miftah, di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Minggu, 28 April 2019.
Tak hanya itu, Kiai Miftah juga menyampaikan, bahwa ada pula pihak yang menyebut bahwa NU akan sulit untuk dipersatukan kembali. Bahkan hal itu datang dari tokoh NU sendiri.
"Bahkan tokoh kita sendiri yang mengatakan jangan coba-coba mempersatukan NU. NU tidak bisa dipersatukan lagi," ungkap dia.
Belum lagi, banyak pula pihak yang dengan sengaja berniat menghancurkan NU dari luar dan dalam, dengan pelbagai cara dan siasat, termasuk melalui hoaks serta hasutan.
"Apa yang mereka rencanakan lama untuk bisa memutus kaderisasi NU, karena ternyata semula orang kelihatan teman sahabat tapi menggunting dalam lipatan. Membawa misi dan faham sendiri ingin menghabisi NU," beber Kiai Miftah.
Namun beruntung, dalam Pilpres 2019 ini ternyata NU bisa bersatu, baik kubu struktural dan kultural, meski tanpa adanya instruksi resmi dari PBNU. Hal itu menurutnya karena sosok Ma'ruf lah yang bisa mempersatukan.
"Ternyata NU bersatu. Tidak ada instruksi dari PBNU. Gak ada surat perintah. Itu saja sudah bergerak, apalagi kalau ada instruksi. Beliau (Ma'ruf) ternyata membawa hoki untuk NU," ucapnya.
Untuk itu, Kiai Miftah pun berdoa agar Ma'ruf Amin diberi kekuatan dan kesehatan dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil presiden Indonesia, selanjutnya. Ma'ruf Amin diharapkan untuk terus menerus bersikap Amar ma'ruf nahi munkar, atau mengajak kebaikan dan mencegah keburukan di tengah masyarakat.
"Jadi wapres sudah di depan mata. Tinggal bagaimana berada di tangan kita. Dalam keadaan aman. Dan juga nantinya beliau kita harapkan menata perpolitikan di Indonesia yanh sudah rusak dan sengaja dibuat rusak. Beliau ini jagonya," tutur Kiai Miftah. (frd)
Advertisement