Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar: Budayakan Tabayun
Rais Aam Pengurus Besar (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengimbau kepada seluruh warga Nahdliyin untuk bisa bertabayun atau teliti terhadap seluruh persoalan yang ada.
Hal itu disampaikan Miftachul dalam pembukaan acara Konbes NU 2024 di Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogykarta,
"Manakala PBNU melakukan (perbuatan) sesuatu (maka) datang dan tanyakan. (Jangan) belum datang sudah pengumuman," katanya dalam keterangan yang diterima, Senin 29 Januari 2024 malam.
Ia lantas menjelaskan tabayun menjadi sebuah amanah yang ditanggung oleh seluruh manusia terutama seluruh Nahdliyin, dan secara khusus para pengurus NU.
"Sami'na wa atho'na, di situlah Allah memberikan anugerah (yaitu) adalah perilaku ulama dulu. Bahkan para nabi juga mengucapkan Sami'na waatho'na (kami mendengar dan menaati)," katanya.
"Kalau tidak paham dan tidak mengerti temuilah, ngomong langsung sama orangnya, jangan ngomong di luar. Apalagi tidak mengerti juntrungannya, sudah tiba-tiba men-share dengan kata-kata," jelasnya.
Kiai Mif (panggilannya) menegaskan klarifikasi itu menjadi penting, karena NU akan menjadi rujukan bagi masyarakat luas. NU, kata dia, harus menjadi penerjemah agama Islam dan memanfaatkan momentum tersebut saat menjadi pengurus NU di berbagai sektor mana pun.
"NU ingin menjadi Mutarjim (penerjemah) semampunya. Menerjemahkan Islam yang benar, dakwah yang merangkul tidak memukul, dakwah yang membina tidak menghina. Dakwah yang mengayomi tidak menyaingi dan dakwah yang simpatik," ujarnya.