Raih Predikat Unggul, Kuliah di MM PCU Bisa Lulus 12 Bulan Tanpa Skripsi
Program studi Magister Manajemen Petra Christian University (PCU), berhasil meraih akreditasi 'Unggul' dari Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi atau LAM-EMBA.
Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen PCU Josua Tarigan mengatakan, sudah sepantasnya akreditasi tersebut diraih oleh prodi Magister Manajemen PCU. Sebab daya saing dari prodi tersebut telah bertaraf internasional.
"Ini sebagai bentuk aktualisasi visi dari misi PCU yang mencoba untuk go international dan akhirnya kami mencapai predikat unggul itu. Konsentrasi peminatannya pun ada tujuh dan itu semua up to date dengan perkembangan zaman," ungkap Josua, di Hotel Sheraton Tunjungan Plaza Surabaya, Selasa 21 Mei 2024.
Sementara itu, Ketua program studi MM PCU, Serli Wijaya mengatakan predikat "Unggul" yang diterima dari pemerintah pusat ini menunjukkan cerminan kualitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat dari MM PCU yang sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
"Kami juga menggandeng lembaga profesi internasional dan menggunakan kurikulum internasional, mata kuliah sertifikasi juga masuk. Gelar sertifikasi profesi juga nanti akan didapat saat lulus dan pastinya berstandar international," ungkap Sherly.
Sherly juga menjelaskan, terdapat keunikan lainnya yang ditawarkan MM PCU ini. Mahasiswa yang mengambil program studi ini bisa lulus dan menyandang gelar Magister hanya dengan berkuliah selama 12 bulan atau setahun saja. Kuliahnya pun dilaksanakan pada hari Senin hingga Kamis, di mana Senin sampai Selasa dilaksanakan luring di kampus dan Rabu hingga Kamis dilaksanakan daring.
"Hanya berkuliah selama 12 bulan dan memang ada konsekuensinya. Proses pembelajaran berjalan super padat dan tidak ada libur panjang. Sistem pengajaran yang digunakan pun adalah block teaching. Sehingga mahasiswa bisa lebih fokus, dalam 16 kali pertemuan dalam sebulan bulan belajar satu subjek saja," ungkapnya.
Selain itu, untuk meraih gelar magister, Sherly menjelaskan mahasiswa tidak diwajibkan menyusun tesis, sebagaimana prodi magister pada umumnya. Para mahasiswa dapat menggarap tugas akhir saja berupa proyek tertentu.
"Kami juga merespons Permendikbud RI Nomor 53 Tahun 2023 bahwa mahasiswa S2tidak ada kewajiban publikasi jurnal, kemudian tugas akhir bukan tesis full riset. Kami tangkap sebagai itu opsi yang dapat kami tawarkan, dan ini bisa dicicil sejak mahasiswa menempuh perkuliahan di Semester 1," pungkasnya.