Keindahan Negeri Akhirat! Raih Cinta Kedudukan dan Jabatan
Cinta kedudukan dan jabatan adalah suatu penyakit hati yang besar. Kecintaan kepadanya sangatlah buruk, karena bisa membutakan mata hati untuk meraihnya. Yakni demi kedudukan yang dicintainya, hukum Ilahi, nilai-nilai akhlak, dan hak-hak orang lain rela terabaikan.
Allah SWT berfirman:
Negeri akhirat itu, Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menginginkan ketinggian dan berbuat kerusakan di bumi (Al-Quran Surat: Al-Qashash: 83).
Yang dimaksud menginginkan ketinggian dalam ayat ini boleh jadi adalah keinginan terhadap kedudukan dan jabatan duniawi.
Dalam ayat ini ketinggian diathafkan dengan berbuat kerusakan di bumi, dikarenakan terdapat korelasi dari keduanya. Yakni keinginan dan kecintaan pada kedudukan dan jabatan duniawi akan berimplikasi berbuat kerusakan di bumi (seperti korupsi, nepotisme, sogok-menyogok, berbuat kezaliman, dan merampas hak-hak orang lain).
Rasulullah SAW bersabda: Kecintaan harta dan kedudukan menumbuhkan pohon kemunafikan di dalam qalbu seperti air menumbuhkan tumbuh-tumbuhan (Tanbihul Khawathir, jld. 1, hal. 155).
Demikian pula Rasulullah Saw bersabda:
Bahaya kecintaan harta dan kedudukan bagi agama seorang Muslim (secara tingkatan) melebihi bahaya dari dua ekor serigala yang menyerang ke sarang (kawanan) domba-domba (ibid).
Dan juga beliau Saw bersabda: Sesungguhnya kehancuran manusia karena mengikuti hawa nafsu dan mencari popularitas (ibid).
Pada hakikatnya, popularitas dan kedudukan tidaklah perlu dicari, ia akan mendatangi orang-orang yang ikhlas beribadah kepada Tuhan dan berbuat baik kepada manusia. Sebagaimana kita lihat sejarah kehidupan para Nabi Tuhan.
"Akan tetapi bagi kita ketika keduanya datang, maka hendaklah memohon kepada Allah SWT supaya senantiasa terjaga dan tidak tergelincir!" Demikian catatan Ruhullah Makkawaru.