Raih Kedekatan Al-Quran Sehari-hari, Ini Kiatnya
Setiap Muslim perlu menyadari bahwa tujuan diutusnya Nabi Muhammad dengan diturunkan Al-Quran ialah agar manusia mendapatkan petunjuk sehingga bisa keluar dari aneka kegelapan.
الٓرۚ كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ لِتُخۡرِجَ ٱلنَّاسَ مِنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِ رَبِّهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَمِيدِ
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji. (QS. Ibrahim: 1)
Menurut Saepuloh, Muballigh Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pontren Suryalaya, kedekatan dengan Nabi Muhammad Saw dan Al-Quran berpotensi untuk mentransformasi diri dan masyarakat keluar dari aneka kegelapan menuju cahaya.
Menarik karena kata adz dzulumat dalam ayat tersebut menggunakan kata jama’ atau plural sehingga berarti aneka kegelapan. Sedangkan An-Nur yang artinya cahaya menggunakan kata tunggal atau mufrad.
Dalam tafsir Al-Qurthubi dijelaskan bahwa minadz dzulumat ilan nur itu dari gelapnya kekufuran, kesesatan dan kebodohan menuju cahaya iman dan ilmu. Imam Al-Qurthubi menyebutkan bahwa istilah kegelapan dan cahaya adalah perumpamaan. Kekufuran itu digambarkan dengan kegelapan dan ajaran Islam itu ialah cahaya.
Demikian penjelasan Koordinator Dai Instruktur Nasional (DIN) JATMAN dan Peneliti Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) Jakarta.
Bisa jadi setiap kita memiliki sisi gelap masing masing. Ada kekurangannya, tak luput dari kesalahannya, serta ada pula kesesatan yang kita alami karena kebodohan atau kelalaian. Oleh karenanya, kita perlu terus menjaga kedekatan dengan Rasulullah Saw dan Al-Quran yang diturunkan kepadanya.
قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (Ali 'Imran, Ayat 31)
Jalinlah kedekatan itu dengan menjalin hubungan rohani dengan beliau. Bershalawat, bertawassul dan menghidupkan sunah disertai rasa cinta kepadanya dan ahli baitnya. Serta dekat dengan penerus beliau dari kalangan ulama al amilin. Dengan begitu otomatis kita akan dekat dengan Al-Quran.
Memang, Al-Quran diturunkan secara khusus pada bulan Ramadhan. Oleh karenanya bulan ini disebut juga sebagai Syahrul Qur'an atau bulannya Al-Quran.
شَهۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ
Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, (Al-Baqarah: 185)
Meski begitu, setiap hari setiap pribadi Muslim sebaiknya berdekat-dekat dengan Al-Quran. Meraih kedekatan dengan Al-Quran sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Quran janganlah hanya terpajang di lemari atau rak buku.
Kini Al-Quran lebih mendapatkan perhatian. Banyak umat Islam mengisi waktunya untuk berdekatan dengan Al-Quran. Mulai dari membacanya, menghafalnya hingga menelaah dan mempelajari isi dan kandungannya.