Raih Anugerah Berlipat Ganda, Jadilah Mukmin Pandai Bersyukur
Ustadz Keman Almaarif mengingatkan dalam tausiyah pagi. Yang memberi ketenangan dalam hidup adalah Allah. Jadi, dekatilah Dia. Jangan menunggu waktu luang, justru luangkanlah waktu untuk berdoa dan bercerita pada-Nya.
"Di balik sesuatu yang pergi, pasti ada yang lebih baik menghampiri. Setelah ada yang hilang, pasti ada yang segera datang. Hidup ini hanya tentang bersyukur saat menerima dan bersabar saat menunggu karunia-Nya."
Demikian tausiyah pagi bersama Ust Keman Almaarif.
Karunia tiap orang pasti berbeda
Tak perlu melihat karunia yang Allah berikan pada orang lain. Karunia tiap orang pasti berbeda, karena ujian-Nya pun tak pernah sama. Cukup lihat yang kita punya, dan ucapkan dalam hati, “Syukurku jarang sekali, tapi Allah tetap memberiku karunia-Nya. Allah memang baik.”
Mulai saat ini, mari kita raih ketenangan itu. Ketenangan yang sederhana. Bahwa tidak semua yang pergi harus membuat kita kecewa, karena ganti dari Allah nanti pasti lebih istimewa.
"Mari bersyukur. Mari qanaah. Meski kadang hasil yang kita dapatkan tak sesuai keinginan, tetaplah percaya bahwa Allah pasti punya hikmah di balik ini semua," tuturnya, seraya melanjutkan tausiyahnya.
"Syukur membuat seseorang tampak lebih bahagia dibandingkan orang lain yang mungkin lebih baik keadaannya. Pernah tidak berpikir, kenapa orang lain bisa bahagia melebihi kita, padahal karunia Allah pada kita dan mereka tak jauh berbeda?
"Syukur adalah jawabannya. Syukur merupakan pembeda antara kebahagiaan orang lain dan kebahagiaan kita. Dengan syukur, kita bisa menghargai pemberian Allah. Walau hati kita sulit menerimanya, tapi ucapan “Alhamdulillah” akan membuat keadaan kita lebih baik dibanding mengeluhkan karunia-Nya."
Syukur Melipatgandakan Anugerah-Nya
Rasa syukur tak hanya membuat hidup kita indah dan baik-baik saja, tapi juga bisa membuat rezeki kita bertambah.
Allah SWT berfirman, “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Q.S Ibrahim: 7)
Syukur adalah kunci kebahagiaan hidup. Tanpanya, kita akan sulit untuk mendapatkan kebahagiaan. Sebab selalu saja ada yang kurang, tak sempurna, dan tak memuaskan hati.
Pernah tidak kita merasa sulit untuk bahagia? Padahal, semua yang kita butuhkan sudah Allah kasih. Doa yang kita panjatkan sudah Allah jawab. Serta satu persatu mimpi yang kita inginkan semakin banyak yang menjadi nyata.
Ternyata, yang kurang itu bukan karunia Allah, melainkan rasa syukur kita pada pemberian-Nya. Itu sebabnya, hanya orang yang sakit yang tahu betul bahwa kesehatan mahal harganya. Hanya orang yang kehilangan yang benar-benar mengerti arti dari memiliki. Hanya orang yang kecewa yang sadar dirinya kurang bersyukur pada Allah.
Percayalah, dalam hidup ini Allah tidak mungkin mengecewakan kita. Mustahil bagi Allah ingin melihat hamba-Nya kesusahan. Dia selalu ingin kita hidup dalam ketenangan.
Namun, ketenangan itu ada di dalam hati, bukan terletak pada materi. Berapa banyak orang kaya namun ternyata tak bahagia? Berapa banyak pula orang yang sederhana tapi dalam keseharian justru sangat mensyukuri hidupnya?
"Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi kesempatan untuk selalu bersyukur dan bertakwa kepada Allah Ta'ala. Amiin".
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermnfaat.