Raih Generasi Anak Saleh, Ini Nasihat Habib Luthfi ibn Yahya
Bagaimana kita bisa mempunyai anak saleh yang mendoakan kedua orang tuanya kalau orang tuanya ingkar, benci, tidak pernah meminta doa dan tidak pernah mendekat guna mendengarkan nasihat (Ngaji) dari seorang Ulama dan orang Shalih?
Habib Luthfi bin Yahya berpesan:
Ayah Imam al-Ghazali bukanlah seorang Ulama. Namun, beliau hormat, mencintai dan mau mendengarkan nasihat Ulama. Meskipun penghasilannya tidak seberapa beliau menyisihkan untuk membeli manisan yang dihadiahkan kepada Ulama, seraya memohon kepada Allah agar dianugerahi anak shalih seperti Ulama yang dia kagumi .
Berkah itu semua lahirlah sosok 'Aalim Zaahid Waari' yang terkenal didunia Islam, yaitu al Imam al 'Aalim al 'Allamah Hujjatul Islam Abi Hamid Muhammad ibn Muhammad al Ghazali Shahibul Kitab Ihya' Ulumiddin .
Sama persis dengan kisah Mbah Musthofa (Ayah Simbah Bisri Rembang/Kakek Gus Mus), Mbah Sinto & Mbah Harun (Orang Tua dari Kyai Umar Harun Sarang, Kiai Khalil Harun Kasingan Rembang) .
اللّهمّ ارزقنا الإخلاص والإستقامة وحبّ الله وحبّ من أحبّه .
Allahumma Sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad Wa 'alaa Aali Sayyidinaa Muhammad.
Pada bagian lain, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya berpesan kepada umat Islam di Tanah Air.
Habib Luthfi mengatakan, orang yang berbuat amar makruf nahi munkar itu bukan hanya mereka yang berteriak-teriak di atas mimbar dan bukan hanya mereka yang melarang perzinaan, menutup kedai minuman keras, dan menutup tempat prostitusi.
"Sejatinya orang yang amar makruf nahi munkar yang sesungguhnya adalah mereka para guru ngaji di mushala-mushala, guru madrasah di kampung-kampung yang mengajarkan pendidikan salat," ujar Habib Luthfi
Advertisement