Rahang Tuna, Dulu Dicuekin Sekarang Jadi Menu Favorit Manado
Manado merupakan salah satu kota di Indonesia yang mendapat julukan 'surganya' kuliner. Pasalnya di Manado ditemui berbagi makanan khas dengan rasa pedas yang menggoda selera. Biasanya makanan khas Manado lekat dengan menu berbahan dasar ikan laut segar. Maka jalan-jalan ke Manado, Sulawesi Utara, tak lengkap rasanya bila tak mencicipi sajian kesegaran seafood-nya yang terkenal.
Ngopibareng.id selama tiga hari di Manado atas undangan Setjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, sempat menikmati beberapa jenis masakan khas Manado. Ada satu masakan khas Manado yang sekarang menjadi favorit, bahkan wisatawan yang baru tiba di Manado, juga mencarinya. Masakan ini bernama 'rahang ikan tuna'. Tinggal memilih suka yang dibakar satu dimasak bumbu kuning berkuah. Soal rasa, sama enaknya tergantung pada selera.
Menu ini dipilih karena melimpahnya ikan tuna di perairan Indonesia dan banyak terdapat di pasar. Hanya saja konsumen lebih fokus pada bagian tubuh dan dagingnya saja. Sedangkan rahang tuna kadang kurang diminati, bahkan dibuang ke kali.
Sekarang menjadi terbalik, yang paling banyak dicari adalah dada dan rahang tuna bakar. Biasanya, dada dan rahang tuna dibakar di atas pemanggang yang menggunakan sabut atau tempurung kelapa.
Metode pembakaran tersebut membuat daging dada dan rahang tuna besar, semakin sedap. Rahang tuna bakar salah satunya disajikan ManadoTuna House di Pondok Hijau Jalan AA Maramis, Mapanfat Manado. Tuna House merupakan salah satu restoran seafood terkenal di Kota Manado. Restoran ini sering menjadi tujuan utama wisatawan ketika tiba di Manado.
Seperti namanya, tuna menjadi menu andalan restoran yang sudah memiliki empat cabang di Kota Manado ini. Dada dan rahang tuna dijual dengan harga Rp 40 ribu-Rp 70 ribu tergantung ukuran.
Dulu Dibuang ke Kali
Salah seorang pengelola rumah makan seafood, Sherly Rantung, mengatakan sekarang hampir semua rumah makan ikan bakar di Manado, menyediakan menu ikan bakar rahang tuna. Karena memang banyak dicari orang, sehingga rumah makan yang awalnya tidak menyediakan menu rahang ikan tuna pun mau tidak mau menyediakannya.
"Kepala ikan tuna yang biasanya dibuang sekarang dimanfaatkan oleh pengusaha rumah makan di Manado. Kepala ikan tuna tersebut menjadi menu andalan dan primadona saat ini, dengan label ikan bakar rahang tuna," kata Sherly.
Perintis awal menu ikan tuna tersebut adalah seorang pengusaha rumah makan bernama Reki. Awalnya 4 tahun yang lalu dia membuka rumah makan dengan menu ikan bakar goropa, bobara dan tude.
Karena kalah bersaing dengan rumah makan lain yang menjual menu yang sama, apalagi rumah makannya berada di lokasi yang tidak strategis, dia kemudian mencoba menu baru yakni rahang tuna. "Waktu itu ikan ini limbah di pabrik, tidak ada harga. Saya beli masih harganya Rp5.000 per kilonya. Sekarang Rp35 ribu sampai Rp45 ribu, per kilo," ujarnya.
Di rumah makan Sherly, rahang tuna justru menjadi pilihan. Bahkan menu ini banyak diburu konsumen yang datang ke restorannya. “Saya buka sudah setahun lalu. Menu andalannya rahang tuna bakar dan satu tuna,” katanya.
Untuk membuat rahang tuna bakar, dia akan memilih ikan yang masih segar. Selanjutnya potongan rahang ini dibakar di atas bara api dengan dilumuri bumbu rempah sampai matang. Cara yang hampir sama dilakukan untuk membakar sate ikan tuna. Potongan daging ikan tuna ditusuk dengan bilah bambu dan dibakar.
Menu rahang ikan tuna dibanderol Rp70.000 sedangkan sate ikan tuna berisi tiga tusuk dengan harga Rp40.000. Suasana Pondok Hijau yang terletak di tepi telaga dan pepohonan yang rindang menjadi tempat yang asyik untuk menikmati masakan khas Manado. Apalagi pada malam sambil diiringi musik kulintang yang terdengar sayup-sayup, betah sampai berjam jam.
Salah seorang pengunjung, Yessy, mengaku baru pertama kali datang. Dia tahu dari media sosial, sehingga penasaran untuk mencoba menu rahang tuna dan sate ikan tuna. “Rasanya gurih ada manisnya, dan bumbu rempahnya meresap,” katanya.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan Dody, pengunjung dari Bogor Jawa Barat. "Masakan Manado memang enak, dan pedasnya sampai ubun-ubun dan membuat berkeringat," ujar Dodi.
Selain rahang tuna bakar, yang menjadi favorit, di Manado masih mempunyai masakan khas seperti pampis tongkol, tenggiri woku, cumi bakar bumbu rica, ayam rica rodo, ayam woku belanga, pinatuan atau bubur manado dan mujaer bakar.
Meski tidak semua masyarakat tentu sudah ada yang pernah mencicipi lezatnya masakan yang berasal dari ibu kota Provinsi Sulawesi Utara. Sebenarnya masih ada beberapa masakan khas Manado berbahan eksklusif, yang hanya disukai oleh komunitas tertentu.