Ragil Sukarno, Korban Pembunuhan Blitar di Mata Kakaknya
Ragil Sukarno Putra alias Sinyo, 50 tahun, diketemukan dalam kondisi meninggal bersama temannya Luciana Santoso, 53 tahun. Jenazah kedua perempuan itu ditemukan di tempat penampungan anjing dan kucing, yang juga rumah korban. Kakak korban, Joko Sutrisno, mengingat adiknya sebagai sosok yang keras kepala.
Joko Sutrisno mengingat, hubungan komunikasi dengan adiknya sudah merenggang sejak setahun terakhir. Dijumpai wartawan di depan kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, ia menyebut mendiang adiknya merupakan seorang yang keras kepala. Terutama soal keinginannya membuka shelter anjing di kediamannya. Joko mengingat, adiknya sudah lama memelihara anjing. "Sekitar 10 tahun pelihara anjing," katanya.
Shelter itu pula yang menyebabkan hubungannya dengan adiknya renggang. Saat itu ia meminta agar adiknya mengurangi anjing yang dipeliharanya. Menurutnya, warga merasa terganggu dengan anjing milik korban. Namun mereka tak berani menegur langsung Sinyo. Sedangkan rumah Ragil tersebut adalah warisan orang tua mereka. Ragil menempati rumah tersebut lantaran semua kakaknya sudah memiliki rumah sendiri. “Orang- orang minta melalui saya untuk mengingatkan Ragil, untuk mengurangi peliharaan anjingnya karena sungkan sama saya," terang Joko.
Saat itu ia pun menyampaikan permintaan warga, dan mengingatkan adiknya. Namun peringatannya diabaikan oleh Ragil. Hal itu kemudian menyebabkan komunikasi antara Joko dan Ragil semakin renggang. Meski adiknya bakal menghubungi Joko, bila ada pekerjanya yang digigit anjing. “Saya sudah lama sudah 1 tahun lebih tidak komunikasi, malah yang sering komunikasi sama dia ini keponakan- keponakan," terang Joko.
Sehingga, saat Ragil ditemukan meninggal bersama temannya Luciana Santosa, ia pun terlambat mengetahuinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua jenazah perempuan ditemukan dalam keadaan membusuk di shelter anjing dan kucing, Jalan Sulawesi, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Senin 1 Januari 2024. Kedua mayat diketemukan pukul 16.00 WIB oleh Ketua RW Siswanto. Polisi menduga dua korban meninggal akibat pembunuhan.