Raffi Ahmad Operasi Saraf Kejepit, Ini Faktanya
Raffi Ahmad sempat mengalami sakit pinggang sejak bermain bola dan bertambah nyeri setelah sesaat menggendong anak pertamanya, Rafathar Malik Ahmad. Karena sakit yang luar biasa, Raffi Ahmad akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Dari hasil pemeriksaan Raffi Ahmad mengalami saraf kejepit di bagian pinggang. Dalam istilah medis, saraf terjepit biasa disebut Herniated Nucleus Pulposus (HNP).
"Tadi sudah saya lihat MRI (Magnetic Resonance Imaging). Ini sarafnya Mas Raffi memang ada bantalan yang menonjol. Ini lah yang menekan saraf Mas Raffi, jadi yang bikin sakit ya memang bantalan ini," ucap dokter dikutip dari kanal YouTube RANS Entertainment.
Tak lama kemudian dokter memberikan saran kepada Raffi Ahmad untuk segera dilakukan tindakan medis, yakni endoskopi. "Tenang, sekarang teknologi sudah bagus, pakai endoskopi. Prinsipnya kita tidak perlu melakukan sayatan bedah lagi," beber dokter tersebut.
Raffi Ahmad yang mendengar hal tersebut langsung tenang. Dirinya langsung menjalani proses tersebut. Setelah menjalani proses itu, ayah dua anak tersebut langsung dibolehkan pulang.
"Saya sarankan di rumah tetap hati-hati karena lukanya ada di tepi saraf," beber dokter tersebut.
Tidak hanya itu, dokter juga memberikan saran agar Raffi Ahmad melakukan istirahat total. "Saran saya beberapa hari ini nggak usah pergi-pergi dulu, (bed rest) beberapa hari sampai lukanya sembuh," jelas sang dokter.
Di Instagram, Raffi Ahmad sudah terlihat beraktivitas. Ia menjalani kegiatan seperti biasanya, syuting dan yang lainnya.
Endoskopi
Endoskopi merupakan prosedur medis yang menggunakan instrumen khusus untuk melihat dan mengoperasikan organ dalam serta pembuluh darah tubuh. Dengan prosedur ini, memungkinkan ahli bedah untuk melihat masalah di dalam tubuh tanpa membuat sayatan yang besar.
Dikutip dari Healthline, ahli bedah akan memasukkan endoskop yaitu alat berbentuk selang yang dilengkapi kamera dan senter di bagian ujungnya, melalui sayatan kecil atau lubang di tubuh seperti mulut.
Terkait tindakan medis untuk saraf terjepit, ada dua metode endoskopi yang bisa dilakukan, dikutip dari laman International Spine Institute:
1. Diskektomi Endoskopi (Endoscopic Discectomy)
Metode operasi saraf terjepit ini dilakukan dengan sayatan kurang dari setengah sentimeter. Dengan metode ini, ahli bedah bisa menghindari semua reseksi tulang lamina dan memasuki tulang belakang tanpa mengganggu atau memotong otot.
Ahli bedah secara langsung mengamati disk hernia di lingkungan air (artroskopi) dengan endoskopi saluran kerja bedah yang digabungkan dengan kamera HD. Selama pembedahan, pasien dalam kondisi sadar dan tetap merasa nyaman. Pasien yang menjalani metode ini bisa kembali beraktivitas dalam waktu seminggu.
2. Foraminalplasty Endoskopi (Endoscopic Foraminalplasty)
Metode ini juga dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebesar setengah sentimeter pada kulit. Otot-otot punggung dibiarkan melebar untuk mendapatkan akses ke tempat pembedahan.
Dokter akan menggunakan endoskopi melewati saluran tubuh dengan kamera yang terpasang untuk melihat lokasi pembedahan. Metode ini tidak diperlukan anestesi dan tetap aman untuk pasien.
Saraf Kejepit
Saraf kejepit adalah kondisi yang terjadi saat terlalu banyak tekanan terhadap saraf oleh jaringan yang ada di sekitarnya. Misalnya tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Biasanya terjadi di leher, pundak, pinggang, dada bagian atas, lengan serta pergelangan tangan.
Ketika mengalami saraf terjepit seperti Raffi Ahmad, gejala yang biasanya muncul yakni kesemutan dan rasa nyeri yang dapat menyebar luas. Otot di area yang terdampak pun juga akan mengalami kelemahan dan gejala ini akan bertambah parah saat sedang tidur.
Umumnya saraf kejepit bisa reda dengan sendirinya dengan cara pengobatan mandiri. Tapi, dalam beberapa kasus, dibutuhkan bantuan medis untuk mengobati saraf terjepit. Dengan istirahat dan perawatan di rumah, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam beberapa hari atau minggu.
Terkadang prosedur medis diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit akibat saraf terjepit. Semakin cepat terdiagnosis dan mendapat perawatan untuk saraf terjepit, maka semakin cepat rasa sakit itu reda.
Penyebab Tekanan pada Saraf
1. Cedera
2. Rematik atau radang sendi
3. Stres
4. Kegiatan olahraga atau hobi tertentu
5. Kegemukan
Beberapa Faktor Memperbesar Risiko Saraf Kejepit
- Osteofit: Kondisi di mana tulang yang menonjol disebabkan trauma atau akibat proses pengapuran. Penonjolan tulang atau osteofit ini pun dapat menjepit saraf.
- Rematik (Rheumatoid Arthritis): Penyakit di mana terjadi peradangan di sekitar sendi dapat menekan jaringan saraf di sekitar sendi.
- Penyakit Tiroid: Orang dengan penyakit tiroid berisiko lebih tinggi terkena penjepitan saraf.
- Diabetes: Penyakit kencing manis dapat menimbulkan gangguan saraf dan juga berisiko menyebabkan saraf terjepit.
- Kegiatan Berulang: Aktivitas tulang belakang yang berulang, seperti membungkuk atau mengangkut barang, dapat memperbesar risiko saraf kejepit.
- Cedera dari Gerakan Mendadak: Gerakan seperti mengangkat, menarik, atau memutar dapat menimbulkan cedera pada saraf.
- Kelebihan Berat Badan: Saraf bisa lebih tertekan akibat kelebihan berat badan.
- Kehamilan: Penambahan volume cairan saat hamil dapat membuat rongga lebih sempit sehingga dapat menekan saraf.
- Bed Rest: Bila terlalu lama bed rest atau istirahat di tempat tidur, risiko saraf kejepit lebih tinggi
Cegah Saraf Terjepit
Orang yang pernah terkena saraf kejepit bisa mengalaminya lagi di kemudian hari. Untuk pencegahan, bisa melakukan hal berikut ini:
- Postur tubuh saat duduk dalam posisi baik dan benar
- Hindari menyilangkan kaki saat duduk dalam waktu lama
- Menjaga berat badan agar ideal
- Ambil rehat sejenak ketika melakukan kegiatan yang berulang
- Menggunakan brace/korset untuk menjaga posisi tubuh dengan baik
- Olahraga untuk menguatkan otot dan membuat tubuh rileks
Advertisement