Radiotherapy di Surabaya Bertambah, Diharapkan Memecah Antrean
Antrean radiotherapy masih menjadi tantangan untuk pengobatan kanker di Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Suktistina menyebut, antrean atau waktu tunggu radiotherapy di RS Soetomo bisa mencapai empat bulan. Sedangkan antrean radiotherapy di RS Soewandhi waktu tunggunya kurang lebih satu bulan.
Meski demikian, Dinkes optimis waktu tunggu tersebut akan berkurang dengan adanya center radiotherapy yang baru dibuka oleh RS Mitra Keluarga Kenjeran. Kini, ada lima pusat radiotherapy di Kota Surabaya. Antara lain RSUD Dr Soetomo, RS Soewandhie, RS Dokter Ramelan (RSAL), RS Adi Husada, dan RS Mitra Keluarga Kenjeran.
"Harapannya center yang baru ini bisa memotong waktu tunggu terapi radiologi untuk pasien kanker di Surabaya, karena penanganan kanker sebenarnya tidak bisa di jeda," tuturnya.
Menurut Nanik, angka pasien kanker di Surabaya memang cenderung meningkat setiap tahunnya. "Memang dari tahun ke tahun ada peningkatan, karena kanker juga banyak sekali faktor penyebabnya," jelasnya.
Dokter Monita Fenny Sudarsono, M.Kes, Dirut RS Mitra Keluarga Kenjeran mengungkapkan, pembukaan Center of Oncology Radiotherapy (Core) diharapkan mampu membantu masyarakat Surabaya agar tidak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan pengobatan kanker.
"Akses fasilitas pengobatan yang mudah dijangkau ini juga membuat pasien tidak perlu mengantre panjang untuk layanan radioterapi," terangnya.
Dokter Monita menjelaskan, fasilitas radioterapi yang disediakan juga dilengkapi alat dengan teknologi terbaru Linear Accelerator (LINAC).
"LINAC adalah alat terapi radiasi yang menggunakan energi sinar-X atau elektron yang besar untuk memastikan bentuk tumor. Alat ini juga bisa digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang mengganggu jaringan sehat di sekitarnya," papar dokter Monica.
Keunggulan teknologi ini adalah tidak menghasilkan limbah radiasi, efek samping lebih akurasi dan presisi tinggi. Teknologi tersebut efektif untuk memaparkan radiasi dengan dosis yang tepat pada tumor ganas yang memiliki bentuk dan ukuran teratur.
Saat ini, pihaknya sudah melayani radioterapi untuk 15 pasien kanker. Dari jumlah tersebut yang paling banyak ditangani adalah kanker serviks.
"Perharinya kami bisa melayani radioterapi untuk 40 pasien," imbuhnya.
Ke depan, layanan radioterapi RS Mitra Keluarga Kenjeran juga akan bekerjasama dengan BPJS.
"Kalau untuk RS kami sudah bekerjasama dengan BPJS, tapi kalau untuk layanan baru memang harus ada prosesnya. Ke depan arahnya akan kesana (mengandeng BPJS)," tandasnya.
Advertisement