Radang Tenggorokan, Waspada Penyakit Musim Hujan saat Pandemi
Musim hujan biasanya akan memicu penyakit pilek yang juga dapat menyebabkan radang tenggorokan. Sakit pada daerah tenggorokan begitu mengganggu aktivitas, karena terasa tidak nyaman untuk menelan dan juga tenggorokan akan terasa kering seperti kekurangan minum, namun sebenarnya hal tersebut bisa jadi gejala yang ditimbulkan akibat radang tenggorokan.
Radang tenggorokan akut umumnya ditandai dengan gejala sakit tenggorokan. Keluhan ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus, termasuk pandemi Covid-19. Namun, ada juga radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Selain infeksi, merokok, vaping atau rokok elektrik dan polusi udara juga dapat memicu iritasi yang menyebabkan radang tenggorokan. Penyebab lainnya berupa reaksi alergi, hingga asam lambung.
Berikut beberapa penyebab dan gejala yang pada penderita radang tenggorokan.
Definisi Penyakit Radang Tenggorokan
Penyakit radang tenggorokan atau yang dikenal juga dengan esofagitis merupakan masalah kesehatan yang umum dan bisa dialami oleh siapa saja. Radang tenggorokan adalah nyeri, iritasi, atau rasa gatal apa pun yang terjadi di tenggorokan yang menyebabkan ketidaknyamanan saat menelan, yang juga dikenal dengan nama faringitis. Namun, beberapa orang seperti perokok, anak-anak, mereka yang menderita alergi dan mereka dengan sistem kekebalan yang lemah lebih berisiko untuk terkena radang tenggorokan.
Radang atau disebut juga faringitis streptokokus merupakan infeksi menular yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderitanya. Kontak bisa terjadi lewat aktivitas yang melibatkan lendir atau air liur. Misalnya: lewat ciuman atau penggunaan sikat gigi yang terkontaminasi.
Penyebab Radang Tenggorokan
Penyakit radang tenggorokan bisa juga disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
a. Disebabkan oleh virus
•Pilek
•Mononukleosis, infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr yang biasanya ditularkan melalui air liur (juga dikenal sebagai penyakit ciuman)
•Laringitis (croup), yaitu infeksi kotak suara
•Infeksi lain seperti flu, campak, cacar air, herpangina atau gondok
b. Disebabkan oleh bakteri
Infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan dapat disebabkan oleh penyakit berikut:
•Radang tenggorokan: peradang yang disebabkan oleh bakteri streptokokus
•Tonsilitis: radang pada amandel
•Adenoiditis: peradangan pada adenoid (amandel nasofaringeal)
•Abses peritonsiliar: infeksi pada jaringan yang mengelilingi amandel
•Peradangan pada epiglotis (dekat jalur masuk kotak suara)
•Peradangan pada uvula (bagian belakang atap mulut)
•Infeksi bakteri lainnya seperti batuk batuk rejan atau difteri
-Penyebab radang tenggorokan lainnya meliputi:
•Alergi: Alergi dapat memicu iritasi tenggorokan. Serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, serat, dan jamur merupakan pemicu yang umumnya ditemui.
•Iritasi: Udara kering, polusi, dan paparan asap rokok juga dapat menyebabkan faringitis.
•Kekeringan: Kelembaban yang rendah dan udara ruangan yang kering, terutama pada musim dingin juga dapat menyebabkan radang tenggorokan.
•Ketegangan otot : Ketegangan otot dapat juga dikarenakan berbicara keras atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.
•Penyakit Refluks Gastroesofageal (GERD) : GERD merupakan gangguan sistem pencernaan di mana asam lambung kembali ke saluran makanan (kerongkongan). Tanda atau gejala lain mungkin termasuk mulas, suara serak, regurgitasi isi perut dan sensasi benjolan di tenggorokan.
•Infeksi HIV : sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV. Seseorang yang terkena HIV mungkin mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi jamur yang disebut sariawan karena infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV).
•Tumor : Penyakit tumor kanker tenggorokan, lidah atau kotak suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tanda atau gejala lain mungkin termasuk suara serak, kesulitan menelan, pernapasan berisik, benjolan di leher, dan darah dalam air liur atau dahak. Jarang, area jaringan yang terinfeksi (abses) di tenggorokan atau pembengkakan "tutup" tulang rawan kecil yang menutupi tenggorokan (epiglotitis) dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Keduanya dapat memblokir jalan napas, menciptakan keadaan darurat medis.
Gejala Radang Tenggorokan
Berikut beberapa gejala yang umum dirasakan oleh penderita radang tenggorokan, seperti:
1. Demam
2. Sakit kepala
3. Bersin-bersin dan hidung tersumbat
4. Tenggorokan kering
5. Amandel yang bengkak dan memerah
6. Bintik putih pada amandel atau tenggorokan
7. Pembengkakan kelenjar pada leher
8. Suara parau atau serak
9. Nyeri pada perut dan muntah-muntah, biasanya pada anak-anak
-Ada pula beberapa gejala ketika seseorang mengalami radang tenggorokan akut, di antaranya:
1. Tenggorokan terasa sakit, terutama saat menelan
2. Sensasi kering pada tenggorokan
3. Munculnya demam yang ringan
4. Mengalami rasa tidak nyaman saat berbicara
5. Munculnya batuk yang mengganggu
6. Pembengkakan kelenjar getah bening sekitar leher.
Komplikasi Pada Penyakit Radang Tenggorokan
Ada beberapa komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh radang tenggorokan, seperti:
• Infeksi telinga
• Radang ginjal (glomerulonefritis)
• Demam rheumatik
• Streptokokus toxic shock syndrome
• Sinusitis
Cara Meredakan Penyakit Radang Tenggorokan
Terdapat beberapa langkah yang juga dapat membantu meringankan intensitas radang, di antaranya:
1. Perbanyak minum air putih
Kekurangan cairan atau dehidrasi dapat memperparah gejala radang tenggorokan. Bisa juga dengan mengonsumsi minuman hangat seperti teh chrysanthemum atau campuran teh lemon dengan madu, agar tenggorokan terasa lebih nyaman.
2. Mengonsumsi makanan lembut
Sementara pilihlah jenis makanan yang lembut dan tidak mengganggu atau melukai tenggorokan yang sedang meradang. Misalnya sup, bubur ayam, atau nasi tim, pastikan tidak terlalu panas.
3. Berkumur dengan air garam
Berkumur dengan garam dipercaya mampu membantu mengurangi keluhan peradangan pada tenggorokan. Caranya, lakukan berkumur tenggorokan (gargle) 2 hingga 3 kali sehari, menggunakan campuran setengah cangkir air putih dan seperempat sendok garam. Namun hindari lakukan aktivitas ini pada anak-anak yang masih terlalu kecil, atau belum mampu meludah.
4. Menghirup udara lembap
Udara lembap pada saluran napas bagian atas akan membantu membersihkan lendir dan cairan akibat peradangan. Hindari terlalu lama berada dalam ruangan ber-AC, atau gunakanlah pelembap udara (humidifier).
5. Jangan terlalu banyak bersuara
Penggunaan pita suara secara berlebihan dapat memperparah radang tenggorokan. Agar radang cepat sembuh, maka minimalkan penggunaan pita suara dengan kurangi berbicara, setidaknya hindari bersuara keras.
6. Berhenti merokok
Bagi peorkok, disarankan untuk segera menghentikan kebiasaan tersebut, karena hal tersebut akan memberikan efek positif terutama jika radang disebabkan oleh infeksi. Berhenti merokok akan membuat waktu penyembuhan radang tenggorokan lebih cepat.
Obat Penghilang Nyeri Radang Tenggorokan
Secara umum, para penderita radang tenggorokan dapat mengonsumsi obat-obatan penghilang nyeri seperti:
- asetaminofen (Tylenol)
- ibuprofen (Advil)
- naproksen (Aleve)
- aspirin bagi anak-anak untuk meredakan nyeri yang mereka Alami.
Jenis Antibiotik Untuk Mengobati Radang Tenggorokan
Antibiotik pada pengobatan radang tenggorokan bekerja dengan cara membunuh bakteri sehingga dapat menghentikan peradangan sekaligus menghambat penyebaran bakteri ke jaringan lain. Terdapat beberapa jenis obat antibiotik yang umumnya diberikan oleh dokter untuk mengobati radang tenggorokan, di antaranya:
•Penicillin
•Amoxicillin
•Eritromisin
•Cephaplosporin
•Cefadroxil
•Clarithromycin
•Cefixime
Penicillin dan amoxicillin merupakan jenis antibiotik yang paling umum diresepkan. Namun, cephalosporin (cefalexin) menjadi alternatif untuk antibiotik anak-anak yang memiliki alergi terhadap kedua antibiotik tersebut.
Advertisement