Radang Selaput Otak, Glenn Fredly Meninggal
Glenn Fredly Deviano Latuihamallo meninggal pada Rabu 8 April 2020 petang. Musisi papan atas Indonesia itu dikabarkan sedang menjalani perawatan atas radang selaput otak di sebuah rumah sakit di Jakarta.
Kabar meninggalnya musisi berusia 44 tahun itu awalnya muncul dari rekan sesama musisi, Tompi. "Meninggal tadi jam 6-an (sore) di rumah sakit Setia Mitra Fatmawati," kata Tompi.
Pelantun beragam lagu hits itu kelahiran Jakarta 30 September 1975 itu meninggalkan seorang istri, Mutia Ayu dan seorang anak perempuan.
Sebelum Glenn meninggal, istrinya sempat menulis status yang menyentuh di dinding Instagrammnya. Mutia Ayu yang dikenal sebagai pelantun dangdut berusia 25 tahun itu mengatakan kelak anak perempuan mereka yang saat ini baru berusia 40 hari itu akan bangga mengenang sosok sang ayah.
Pada suatu malam di rumah musisi Hary Anggoman, Glenn Fredly menyanyi khusus untuk salah satu dokumenter @watchdoc_ID. Ia juga bagian dari barisan seniman yang menolak reklamasi Teluk Benoa. Juga sahabat bagi perjuangan petani Kendeng.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) April 8, 2020
Selamat jalan ya, Bung. Damai menyertaimu. pic.twitter.com/tceULu48kX
Ketika Gewa sudah dewasa nanti dan mengerti, Gewa pasti akan berkata 'Gewa Bangga menjadi anak Perempuan Ayah, Tuhan selalu jaga Kami I love you," tulis Mutia.
Semasa hidup, Glenn adalah sosok musisi yang produktif menelurkan lagu-lagu hits dengan nuansa romantis. Kasih Putih, Januari, Akhir Cerita Cinta, Sedih Tak Berujung, Sekali Ini Saja, dan Tersimpan adalah sejumlah lagunya yang seolah tak lekang di makan waktu.
Selain mencipta lagu populer, Glenn juga dikenal sering terlibat dalam kegiatan lingkungan dan kemanusiaan. Aktivis lingkungan sekaligus jurnalis Warchdoc, Dhandy Laksono mengingat aksi Glenn yang turut dalam gerakan Tolak Reklamasi Benoa di Bali.
“Pada suatu malam di rumah musisi Hary Anggoman, Glenn Fredly menyanyi khusus untuk salah satu dokumenter @watchdoc_ID. Ia juga bagian dari barisan seniman yang menolak reklamasi Teluk Benoa. Juga sahabat bagi perjuangan petani Kendeng. Selamat jalan ya, Bung. Damai menyertaimu” tulis Dhandy di Twitternya.
Advertisement