Racikan Kopi Dokter Hewan, Kini Hasilkan Omset Jutaan
SEMPAT disebut ''orang gila'' tapi malah menghasilkan Coffee Shop alias tempat ngopi terenak di Blitar. Lho? Itulah yang dialami drh Agus Sugita. Pria yang sehari-hari dikenal sebagai pebisnis ternak itu telah berhasil menyulap rumah kuno tinggalan Belanda di Blitar menjadi tempat ngopi yang sehari-hari ramai dikunjungi pelanggan.
Namanya De Classe, Gelato & Coffee. Tempat ngopi yang mulai buka Mei 2016 itu kini sudah beromset rata-rata Rp 6 juta per hari biasa. Ketika musim liburan? Jangan ditanya. Saat akhir libur lebaran ini, seharian tempat ngopi dengan 200 kursi itu penuh sesak silih berganti.
Agus mendesain coffee shopnya juga berkelas. Tidak kalah dengan desain coffee shop di kota-kota besar. Apalagi di dukung dengan bangunan kuno berkesan kolonial. Tepatnya, De Classe Gelato & Coffee, ada di Jalan Supriyadi atau dekat Taman Makam Pahlawan Blitar.
Agus mengaku sempat disebut ''orang gila'' saat mulai membuat coffee shop ini. Betapa tidak. Ia membuat tempat ngopi berstandar kota besar. Selain kopi, De Classe menjual ice cream gelato dan pizza. ''Saya dianggap gila karena apa mungkin di sini bisa laku. Mungkinkah daya beli orang Blitar bisa menjangkau?,'' kata Agus saat berkisah kepada Ngopibareng.id.
Tapi ia tetap ngotot jalan. Ia memang suka membuat apa yang tidak dilakukan orang lain. Kalau orang ke utara, ia akan ke selatan. Dia justru tertantang ketika orang lain meragukan. ''Kalau ingin menjadi orang bisnis yang berhasil, ya kita harus gila,'' tambahnya.
Semula Agus juga bukan seorang pecinta kopi. Bahkan, sewaktu muda, jantungnya berdetak keras dan gemetaran kalau meminum kopi. Nah, begitu membuat coffee shop dia harus menyintai kopi. Bahkan, ia kini sangat piawai meracik berbagai jenis kopi secara manual.
Selain dirinya sendiri, ada 5 barista (peracik kopi) di De Classe. Anaknya yang kini sedang menyelasaikan studi di kedokteran hewa UGM juga ikut melayani menjadi barista saat liburan. Ia menyediakan kopi dari berbagai daerah. Mulai dari Gayo Aceh sampai dengan kopi Ijen. Kopi-kopi itu dibeli mentahan dari petani untuk kemudian di-roasting (dipanggang) atau dimasak sendiri.
Selain menjual kopi yang diminum langsung, ia juga menyediakan kopi roastingan untuk para penggemar kopi. Dengan cara demikian, lanjut Agus, selain secara bisnis menguntungkan sekaligus bisa memasyarakat kekayaan kopi Indonesia yang sangat luar biasa. Dia sudah berkeliling Indonesia untuk mendalami kopi ini.
''Yang kami sayangkan, banyak kebun kopi kita yang justru tidak menjual kopi untuk kebutuhan lokal. Sebab, semua produknya sudah terikat dengan pembeli luar negeri. Seperti di PTPN 12, semua hasil kebunnya diekspor. Sehingga kami kesulitan untuk mendapat kopi Ijen,'' tuturnya bersemangat.
Agus masih berniat mengembangkan tempat nopinya di tempat yang lebih besar. Dia sudah menyediakan lahan satu hektar, 1,5 kilometer di sebelah timur coffee shopnya yang sekarang. Menurutnya, tempat yang sekarang sudah terlalu sesak. Padahal, orang ngopi suka dengan suasana yang lebih tenang dan nyaman.
Meski sudah mempersiapkan tempat baru, tempat yang lama akan tetap dibuka. Namaun dengan konsep yang terus diperbaiki. ''Banyak bule yang ke Blitar sangat suka dengan tempat ini. Mereka menemukan tempat nongkorng dan ngopi yang eksotiik di Blitar,'' terang Agus.
Agus tampaknya memang unik. Dokter hewan ini tidak hanya piawai meracik kopi setelah bisnis coffee, tapi juga piawai membuat ice cream gelato. ''Ya semua yang menjadi menu di sini hasil produksi sendiri. Termasuk ice cream gelato,'' tambahnya.
Jika ke Blitar, rasanya rugi jika tak mampir di sini: De Classe Gelato and Coffee. (rif)