Racik Petasan Meledak, 2 Korban Alami Luka Bakar di Probolinggo
Joko, 36 tahun dan keponakannya, Muhammad Fahrizal, 14 tahun, keduanya warga Desa Palangbesi, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo mengalami luka bakar. Hingga Senin sore, 25 Maret 2024 keduanya masih dirawat di RSU Wonolangan, Kabupaten Probolinggo.
Bermula ketika dua warga Dusun Kranggan, Desa Palangbesi itu sedang asyik meracik petasan, Sabtu malam hingga Minggu dini hari, 23-24 Maret 2024. Rencananya petasan itu akan digunakan untuk memeriahkan Hari Raya Idul Fitri (lebaran) mendatang.
Kapolsek Lumbang, AKP Suharsono menjelaskan, ledakan petasan ini bermula saat Joko sedang membuat petasan di teras rumahnya. "Informasinya, petasan bukan untuk dijual tetapi akan disulut sendiri saat lebaran," katanya, Senin.
Joko pun Sabtu malam Minggu "begadang" membuat petasan di teras rumahnya. Saat ia meracik ramuan (bubuk) petasan tiba-tiba terjadi ledakan keras. Joko pun mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Saat membuat itulah, tiba-tiba petasan meledak dan mengenai Joko.
Joko mengalami luka pada wajah, dada, dan kedua tangannya. Termasuk keponakan Joko bernama Muhammad Farizal yang saat itu sedang berada di dekat Joko juga terkena ledakan.
"Di desanya Joko bertani, pergi ke Surabaya jadi pemulung. Bukan puasa ini Joko pulang dan membuat petasan di rumahnya. Pada Minggu dini hari petasan yang dibuat Joko meledak," papar kapolsek.
Seperti Joko, Izal, panggilan akrab Muhammad Fahrizal juga mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya terutama pada wajah dan kedua tangannya. Paman dan keponakan itu kemudian dibawa ke RSU Wonolangan.
Jajaran Polsek Lumbang yang mendapat informasi langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi ledakan. Selain itu polisi memintai keterangan sejumlah saksi.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya, beberapa petasan yang dibuat Joko. Polisi juga memasang garis polisi di lokasi ledakan. "Saat ini kasus ledakan petasan yang mengakibatkan dua orang terluka itu masih dalam penyelidikan," kata AKP Suharsono.
Polisi belum bisa memeriksa dua korban karena masih dirawat di rumah sakit. "Nanti kalau sudah sembuh, baru keduanya diperiksa," katanya. Polisi pun mengimbau, masyarakat tidak membuat petasan untuk merayakan Idul Fitri. Selain membahayakan diri sendiri, petasan juga membahayakan orang lain
Advertisement