Rachmat Irianto Kembali Diplot Sebagai Gelandang Bertahan
Penampilan apik Rachmat Irianto saat Persebaya ditahan imbang 1-1 oleh Tira Persikabo menuai pujian pelatih Persebaya, Djajang Nurdjaman. Djajang menyebut, penampilan pemain yang akrab disapa Rian itu nyaris sempurna.
Kuat dalam duel-duel udara, Rian juga berkali-kali berhasil memutus aliran bola lawan. Nilai plus lainnya, Rian berhasil mencetak satu-satunya gol Persebaya di pertandingan ini lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.
Dinilai sukses menjalankan peran barunya, Djanur mengisyaratkan bakal kembali menempatkan Rian sebagai gelandang bertahan saat Persebaya dijamu Semen Padang hari ini, Sabtu 27 Juli 2019 malam nanti.
Anak sulung legenda Persebaya sekaligus asisten pelatih, Bejo Sugiantoro, itu akan bertandem dengan Hidayat di poros permainan Persebaya.
"Bagi saya Rian cukup menjanjikan, tidak ada salahnya dia bermain di gelandang. Bermain penuh dari babak pertama sampai akhir saat lawan Tira Persikabo, cukup membuat saya memiliki gambaran. Peluang untuk main di posisi yang sama sangat terbuka," imbuh Djanur.
Djanur kerap kali sering merotasi beberapa pemainnya, terutama pemain belakang dan sayapnya. Selain menghindarkan pemainnya kelelahan, Rotasi menjadi salah satu upaya Djanur untuk membuat skema permainan Persebaya agar lebih variatif.
Sementara komposisi di sektor belakang rencananya akan diisi duet Otavio Dutra dan M. Syaifuddin sebagai bek tengah, sementara Ruben Sanadi sebagai bek sayap kiri, dan Abu Rizal Maulana di bek kanan.
“Saya akan lihat kondisi pemain, tapi kemungkinan tidak jauh dari komposisi sebelumnya. Tapi kalau tidak, pasti pemain yang biasanya menempati pos-pos itu yang akan main,” kata Djanur.
Persebaya memang membutuhkan komposisi yang tepat agar tak keteter saat dijamu Semen Padang. Kekuatan di sektor belakang memang menjadi sorotan setelah dalam beberapa laga terakhir mereka kerap kecolongan.
Kendati memperkuat pertahanan menjadi fokus Djanur, bukan berarti Persebaya akan bermain cenderung bertahan. Maklum, Djanur tipikal pelatih yang doyan dengan permainan menyerang. Apalagi di pertandingan ini ia menargetkan kemenangan.
“Kalau ingin menang ya menyerang, tapi tidak boleh kehilangan keseimbangan. Lini belakang harus kuat, sehingga memberi rasa aman dan kepercayaan diri pada seluruh pemain, termasuk pemain depan,” jelas Djanur.(hrs)