Rabu 26 Mei: Gerhana Bulan Total, Tuntunan Lengkap Salat Khusuf
Fenomena alam kembali hadir di depan penghuni bumi. Gerhana Bulan Total (GBT) bakal terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 petang. Masyarakat Indonesia dapat menyaksikan GBT mulai pukul 18.08 WIB hingga 18.26 WIB.
Hal ini berdasarkan data yang dihimpun dari Lembaga Falakiyah PWNU Jawa Timur dan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Jepara, Jawa Tengah. Gerhana Bulan sendiri sudah dimulai dari pukul 16.43 WIB dan akan berakhir pada pukul 19.51 WIB. Total durasi gerhana berlangsung selama 3 jam 8 menit.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044).
Jadwal Fase Gerhana, Lokasi Menyaksikannya
Dari situs LAPAN diinformasikan bahwa masyarakat dapat menyaksikan fase gerhana berdasarkan waktu yang wilayah yang pas.
FASE AWAL PENUMBRA
dapat disaksikan di Papua dan Kepulauan Aru pada pukul 17.46 WIT. Belum terlihat di wilayah WIB
FASE AWAL SEBAGIAN
dapat disaksikan di Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kepulauan Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT pada pukul 17.44 WITA atau 18.44 WIT. Belum terlihat di Wilayah WIB
FASE AWAL TOTAL
dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau. Masyarakat dapat melihatnya pada pukul 18.09 WIB
FASE PUNCAK GERHANA
dapat disaksikan di seluruh Indonesia kecuali di Aceh, Pulau Nias, sebagian Sumatera Utara. Masyarakat dapat menyaksikan pada pukul 18.18 WIB
FASE AKHIR TOTAL
dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 18.27 WIB
FASE AKHIR SEBAGIAN
dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 19.52 WIB
FASE AKHIR PENUMBRA
dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 20.51 WIB
Secara global, GBT dapat disaksikan di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brasil bagian timur, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.
SHALAT SUNNAH KUSUF DAN KHUSUF
Beberapa hal tentang shalat kusuf dan khusuf :
•Salat gerhana matahari disebut salat Kusuf sedangkan Salat Gerhana bulan disebut Salat Khusuf
•Keduanya hukumnya Sunnah dan jika telah lewat waktunya tidak dapat di qadla'
•Kedua salat itu masing-masing dua rakaat dan setiap rakaat ada dua berdiri, dua ruku' dan dua i'tidal
•Jadi tiap rokaat sebagai berikut :
- Niat
Niat tempatnya dalam hati bersamaan dengan mengangkat tangan dan Sunnah melafalkannya
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”
- Takbiratul Ihram
- baca iftitah ,
- ta'awwaud ,
- Al Fatihah ,
- Surat ,
- ruku' dan
- i'tidal
- ruku' lagi
- i'tidal lagi
- sujud dan seterusnya
• Saat berdiri bacaan dipanjangkan, begitu pula tasbih ruku' juga dipanjangkan.
•Bacaan Salat Gerhana matahari dengan sirr/tidak keras ,
•Sedangkan pada gerhana bulan dengan jahr/keras
•Setelah salat selesai disunatkan khutbah dua kali seperti khutbah Jumat , adapun isi khutbah yang perlu ditekankan adalah ajakan untuk taubah dari dosa-dosa , berbuat baik dengan sedekah dan memerdekakan budak
•Waktunya Salat Gerhana tidak hilang karena terbitnya fajar namun hilang dengan injila'/terangnya bulan atau tampaknya matahari.
Lihat kitab Fathul Qarib :
صلاة الكسوف والخسوف{فصل} (وصلاة الكسوف) للشمس، وصلاة الخسوف للقمر، كل منهما (سنة مؤكدة، فإن فاتت) هذه الصلاة (لم تقض) أي لم يُشرَع قضاؤُها. (ويصلي لكسوف الشمس وخسوف القمر ركعتين) يحرم بنية صلاة الكسوف، ثم بعد الافتتاح والتعوذ يقرأ الفاتحة، ويركع، ثم يرفع رأسه من الركوع، ثم يعتدل، ثم يقرأ الفاتحة ثانيا، ثم يركع ثانيا أخف من الذي قبله، ثم يعتدل ثانيا، ثم يسجد السجدتين بطمأنينة في الكل، ثم يصلي ركعة ثانية بقيامين وقراءتين وركوعين واعتدالين وسجودين. وهذا معنى قوله: (في كل ركعة) منهما (قيامان يطيل القراءة فيهما) كما سيأتي، (و) في كل ركعة (ركوعان يطيل التسبيح فيهما، دون السجود)؛ فلا يطوله، وهو أحد وجهين، لكن الصحيح أنه يطوله نحو الركوع الذي قبله، (ويخطب) الإمام (بعدهما) أي بعد صلاة الكسوف والخسوف (خطبتين) كخطبتي الجمعة في الأركان والشروط، ويحث الناسَ في الخطبتين على التوبة من الذنوب وعلى فعل الخير من صدقة وعتق
ونحو ذلك.(ويُسِرُّ) بالقراءة (في كسوف الشمس، ويجهر) بالقراءة (في خسوف القمر). وتفوت صلاة كسوف الشمس بالانجلاء للمنكسف وبغروبها كاسفة، وتفوت صلاة خسوف القمر بالانجلاء وطلوع الشمس، لا بطلوع الفجر ولا بغروبه خاسفا، فلا تفوت الصلاة.