Quartararo Tanamkan Tekad Juara di Setiap Awal Musim MotoGP
Fabio Quartararo mengatakan, pola pikirnya di setiap awal musim adalah menjadi juara dunia, meski faktanya Yamaha sedang menghadapi kesulitan. Tekad itu ia tanamkan dalam-dalam dan berusaha mewujudkannya.
Quartararo dinobatkan sebagai kampiun MotoGP pada tahun 2021 setelah tampak difavoritkan untuk menang pada tahun 2020 sebelum memudar seiring berjalannya musim.
Quartararo kemudian mengawali tahun 2022 dengan performa bagus dan tampak bakal juara untuk kedua kalinya secara berturut-turut, sebelum kehilangan keunggulan 91 poin dari Francesco Bagnaia di akhir musim.
Meskipun pabrikan Jepang itu kesulitan menjelang akhir tahun 2023, pembalap asal Prancis itu belum mengubah tujuannya menuju tahun 2024.
“Setiap musim saya mengendarai motor, tujuan saya adalah menjadi juara dunia,” ujar Quartararo kepada Monster Energy.
“Mungkin saya tidak akan mencapainya, tapi itulah pola pikir saya di awal musim. Bagi saya, sikap seorang juara dunia atau atlet papan atas adalah selalu memberikan senyuman kepada orang-orang yang bekerja bersama Anda.”
Pembalap pabrikan Yamaha itu juga berbicara tentang bagaimana ia terjun ke olahraga ini, yang muncul setelah pindah ke Spanyol karena membutuhkan tingkat kompetisi yang lebih tinggi.
Bukan nama besar atau pembalap ternama yang membuat Quartararo menjadi seperti saat ini, tapi ayahnya adalah sosok yang berperan sangat besar dalam perkembangan putranya.
“Saya terjun ke dunia balap karena ayah saya pernah membalap di masa lalu. Dia bukan pembalap level tinggi, tapi pada dasarnya dia memasukkan saya ke dalamnya dan saya langsung menyukainya,” tutur Quartararo.
“Untuk mengembangkan diri saya seperti pembalap profesional, kami memutuskan bersama ayah saya bahwa kami akan pergi ke kejuaraan di Spanyol karena mereka memiliki level pembalap tertinggi di usia muda.”
“Selangkah demi selangkah saya naik, hingga saya tiba di kejuaraan dunia. Lalu saya terjun ke Moto3, Moto2 dan kemudian kelas tertinggi ini.”
Advertisement