Quartararo Khawatirkan Zarco. Ada Apa?
Selama musim balap MotoGP 2020, Joan Mir hanya sekali memenangi balapan. Tetapi berkat konsistensinya meraih poin di sepanjang tahun, membuatnya dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2020.
Nah, ini yang sedang dikhawatirkan oleh Fabio Quartararo dengan aksi dari Johann Zarco. Diam-diam pembalap Pramac Racing itu menduduki peringkat ketiga klasemen juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap asal Prancis itu finis ke-13 dalam race di TT Circuit Assen, Belanda sebelum libur musim panas. Itu adalah raihan terburuknya musim ini selain gagal finis di Argentina dan Spanyol. Selebihnya, Zarco telah meraih masing-masing empat podium serta finis di zona 10 besar.
Dibandingkan dengan pembalap lain yang bermasalah dengan konsistensi, Zarco berhasil melesat naik, tanpa disadari banyak orang, ke peringkat ketiga. Zarco kini menjadi salah satu rival Fabio Quartararo dalam perburuan gelar, bersama Aleix Espargaro, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Kelima nama di atas merupakan pembalap yang telah berhasil membukukan lebih dari 100 poin sepanjang 11 Grand Prix yang telah bergulir tahun ini.
Perbedaan Zarco dari empat pesaingnya adalah bahwa eks rider KTM itu belum pernah menang. Walaupun begitu, konsistensi membuatnya mampu mengungguli duo Italia: Bagnaia dan Bastianini, yang sama-sama telah meraih tiga kemenangan. Mereka berada delapan serta sembilan poin di belakang Zarco.
Johann Zarco tertinggal 37 angka dari Espargaro dan 58 poin dari Quartararo. “Pastinya kini saya lebih memperhitungkan Zarco dalam kejuaraan. Jika Anda melihat lima atau enam balapan terakhir, Zarco selalu berada di depan untuk memperebutkan podium. Bagi saya dia adalah yang paling konsisten di Ducati saat ini,” tutur Quartararo.
Meski dianggap pesaing oleh sang juara dunia MotoGP 2021, Zarco tetap tidak sombong. Dia mengatakan bahwa Francesco Bagnaia adalah pembalap Ducati yang paling kuat.
“Hanya Pecco yang bisa mendapatkan 100 persen dari motor dan dia cukup sensitif untuk merasakan semua itu,” ujar Zarco.
Tahun lalu, Zarco juga sedang berburu gelar juara dunia MotoGP. Bahkan sempat memimpin klasemen di paruh musim. Tetapi akhirnya di harus puas berakhir di peringkat kelima.
Tahun ini, Zarco agak mengecewakan di balapan awal, tetapi mulai konsisten menjelang libur musim panas. Dan konsistensinya ini membuat Quartararo meliriknya.
Tentu, Zarco tetapi ingin meraih kemenangan di tahun 2022 ini. Meski ada harapan, masih ada 10 seri balap lagi sebelum musim 2022 berakhir. Bila Zarco konsisten seperti ini dan tidak membuat kesalahan, wajar akan membuat rivalnya khawatir.
Advertisement