Quartararo Indikasikan Siap Dengarkan Tawaran Pabrikan Lain
Fabio Quartararo mengindikasikan siap mendengarkan tawaran dari pabrikan lain meski ia belum menetapkan tenggat waktu untuk memutuskan masa depannya di MotoGP 2025 mendatang.
“kita harus mendengarkan semua orang,” ujar Quartararo, dikutip dari Crash.net.
Yamaha mengalami musim tanpa kemenangan pertamanya sejak 2003 tahun lalu, dengan mantan juara dunia Quartararo juga tenggelam ke posisi terendahnya di peringkat kesepuluh dalam klasemen akhir pembalap.
Awal pekan ini, rival perebutan gelar sekaligus juara dunia dua musim terakhir, Francesco Bagnaia, menjadi pembalap pertama tahun ini yang secara resmi menandatangani kontrak untuk tahun 2025, dalam bentuk kontrak baru dengan Ducati selama dua tahun.
Namun, Quartararo siap menunggu dan melihat hasil dari fase terbaru pengembangan Yamaha di MotoGP, yang berpusat pada penandatanganan mantan insinyur penting Ducati, Marco Nicotra dan Max Bartolini.
“ Tidak, tidak ada batas waktu. Belum ada pembicaraan yang serius dengan Yamaha,” kata Quartararo menjelang pembukaan musim Qatar.
“Jadi, saya pikir saya perlu sedikit waktu untuk melihat juga proyeknya, mentalitas tim, dan bagaimana perkembangan yang dibawa para insinyur baru ini.”
“Saat ini, saya dapat mengatakan bahwa mereka sedang membuat langkah-langkah. Tapi saya pikir kita harus mendengarkan semua orang.”
Quartararo memasuki musim keenamnya di MotoGP, semuanya dihabiskan bersama Yamaha, yakin bahwa akses baru ke konsesi teknis juga akan mempercepat perkembangan M1 menjadi lebih kompetitif.
“Saya pikir ini sangat penting, terutama memiliki banyak hal yang bisa kami ubah pada motornya,” ujarnya. “Bisa melakukan tes lebih banyak sepanjang musim ini akan menjadi hal yang luar biasa. Juga karena kami hanya memiliki dua motor.”
Meskipun performa mesin telah meningkat selama musim dingin, kecepatan kualifikasi tetap menjadi perhatian, karena ada kesenjangan yang jelas dengan mesin Ducati, Aprilia dan KTM.
“Perubahan terbesar yang kami alami selama musim dingin adalah kecepatan tertinggi. Dan kami cukup senang dengan itu,” kata Quartararo.
“Mungkin dalam satu lap tidak akan membuat perbedaan, tapi untuk bertarung dalam balapan, saya pikir akan lebih mudah untuk mempersiapkan penyalipan atau lebih dekat dengan pembalap di depan. Dan saya yakin kita bisa berkendara lebih banyak dengan cara yang mirip dengan pabrikan lain.”
Banyak hal yang harus ditingkatkan
Namun, menurutnya, ada banyak hal yang harus ditingkatkan kecepatannya selalu jauh lebih baik daripada saat lap [terbang] dan kami tahu betapa pentingnya berada di Q2 mulai Jumat sore.
“Ada beberapa area seperti elektronik, cara kami menggunakan ban belakang saat menikung adalah sesuatu yang membuat kami semakin buruk setiap tahunnya.
Menurut Quartararo, sebaiknya Yamaha harus sedikit mundur seperti di tahun 2019 atau 2021, ketika laju kendaraan jauh lebih mulus. Ia yakin, memerlukan lebih banyak waktu untuk memahami sepenuhnya apa yang dibutuhkan untuk bisa seperti itu.
Karena itu, Quartararo mengakui sulit mengetahui kapan M1 siap kembali meraih kemenangan.
“Yah, mudah-mudahan secepatnya, tetapi sulit untuk memprediksi kapan motor akan siap,” kata Quartararo.
Advertisement