Qatar Bangun 1 Juta Rumah Murah Bagi Masyarakat Indonesia Berpenghasilan Rendah
Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program pembangunan perumahan rakyat. Hal ini tercermin Indonesia resmi menjalin MOU kerja sama dengan Qatar untuk pembangunan 1 juta rumah bagi masyarakat rendah.
Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, yang mewakili pihak Indonesia, dan Sheikh Abdul Aziz Bin Abdul Rahman Hassan Al-Thani, Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan sekaligus Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar.
Selain disaksikan langung oleh Presiden Prabowo Subianto, dihadiri sejumlah tokoh penting yakni Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, dan Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS, Reni Astuti, menyambut positif penandatanganan MoU tersebut. Reni yang merupakan legislator asal Surabaya-Sidoarjo menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Prabowo Subianto dan jajaran kementerian terkait atas langkah strategis ini.
“Program pembangunan 3 juta rumah merupakan agenda besar yang membutuhkan strategi matang dan pembiayaan besar. Saya mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo dan Kementerian PKP dalam merealisasikan program ini, terutama melalui kerja sama dengan Qatar,” ujar Reni, dalam keterangan resmi, Minggu 12 Januari 2025.
Sebagai Anggota Komisi V yang memulai kerja dengan Kementrian PKP, Reni menyatakan akan selalu mendukung dan ikut mengawasi agar program yang dibutuhkan rakyat ini benar-benar tepat sasaran.
“Sebagai Anggota Komisi V DPR RI yang merupakan mitra Kementerian PKP, saya sangat siap untuk mendukung langkah pemerintah dalam mensukseskan program tersebut,” tambah Reni.
Reni berharap MoU ini dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret oleh Kementerian PKP dan kementerian terkait. Ia menekankan pentingnya kesiapan teknis agar pembangunan 1 juta rumah ini dapat segera terealisasi sesuai target.
“Saya mendorong agar Pemerintah segera melakukan Langkah teknis untuk dapat merealisasikan MOU tersebut. Sehingga rakyat akan segera menikmati pembangunan tersebut,” tambah Reni.
Di sisi lain, Reni meminta kepada Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) untuk segera merilis peta biru program pembangunan 3 juta rumah. Sehingga proses pengawalan dapat berjalan lebih optimal.
“Kementerian PKP perlu segera merilis cetak biru perencanaan program 3 juta rumah sebagai panduan utama. Hal ini penting untuk memastikan pelaksanaan program berjalan terarah dan tepat sasaran,” tegasnya.
Reni juga mengingatkan bahwa program ini harus dirancang dengan strategi khusus agar benar-benar bisa menyasar masyarakat rendah.
“Rumah yang layak huni adalah kebutuhan mendasar, dan program ini dapat memberikan dampak besar jika eksekusinya dirancang dengan baik,” tambahnya.
Kerja sama dengan Qatar merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan program 3 juta rumah yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan kerja sama Internasional ini, pembiayaan pembiayaan dan realisasi pembangunan perumahan dapat lebih efektif dan cepat dilaksanakan.
Reni Astuti menutup dengan harapan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan mitra internasional dapat terus terjalin untuk mewujudkan perumahan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia.
Gandeng Qatar
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan, Qatar dan Abu Dhabi akan membantu Presiden Prabowo Subianto membangun 7 juta unit rumah bagi masyarakat Indonesia.
Ia mendengar langsung dari Pak Presiden RI Prabowo Subianto bahwa Pemerintah Qatar bersedia untuk membiayai 5 juta unit perumahan. Juga ada dermawan dari Qatar secara pribadi akan bantu 1 juta unit perumahan.
Hashim juga berkunjung ke Abu Dhabi dan Pemerintah Abu Dhabi menyatakan akan bantu 1 juta unit perumahan. Jadi dua negara ini bersedia untuk membiayai 7 juta unit perumahan.
Pemerintahan Presiden Prabowo bercita-cita membangun 3 juta rumah per tahun untuk memenuhi kebutuhan papan masyarakat kurang mampu.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di DPR RI, mengatakan untuk melaksanakan cita-cita itu kementeriannya hanya mendapatkan anggaran Rp5 triliun.
Padahal, Komisi V DPR RI menyebut negara butuh Rp750 triliun untuk membangun program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Prabowo.