PWNU Jawa Timur Didemo, Mathias Muchus Sigap Jadi Banser
Aksi massa ini memang mengejutkan warga NU dan sejumlah orang yang tengah melakukan aktivitas di sekitar Kantor PWNU Jawa Timur. Sekelompok orang melakukan aksi di depan kantor organisasi Islam terbesar di Indonesia itu, di kawasan Masjid Al-Akbar Surabaya, Ahad 10 Maret 2019. Mereka membawa bendera bertuliskan kalimat Tauhid, seperti yang selama ini kerap dibawa organisasi yang telah dilarang di Indonesia, bendera Hizbut Tahrir.
Namun, aksi mereka segera dihalau para kader muda NU, khususnya dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Menariknya, di antara anggota pasukan khusus GP Ansor ini, ada Mathias Muchus, aktor film terkenal di Indonesia.
"Ya, ini kebetulan syuting untuk produksi film," tutur Mathias Muchus, yang berperan sebagai Saifullah dalam film yang tengah digarap itu.
Namun, aksi mereka segera dihalau para kader muda NU, khususnya dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Menariknya, di antara anggota pasukan khusus GP Ansor ini, ada Mathias Muchus, aktor film terkenal di Indonesia.
Film yang dimaksud berjudul "Bumi Itu Bulat". Sontak saja, gambar aksi mereka beredar di sejumlah grup media sosial, khususnya di kalangan NU Jawa Timur.
Tampak dalam syuting yang berlangsung mulai pagi hingga siang tadi, Alfa Isnaeni, Komandan Satkornas Banser PP GP Ansor.
Sejumlah orang yang sedang berada di kantor PWNU Jawa Timur pun akhirnya berfoto bersama Aktor Peraih Penghargaan Citra tersebut.
Sang Aktor
Mathias Muchus, aktor kelahiran Pagar Alam, Sumatera selatan, mengawali karirnya sebagai aktor lewat panggung teater. Mathias Muchus pun menjajal dunia film lewat Perkawinan (1972) karya Wim Umboh sebagai pemeran pembantu. Muchus, begitu ia biasa dipanggil, mulai mendapat peran utama di Roro Mendut (1982) karya Ami Prijono.
Tak hanya aktif sebagai aktor, Muchus kemudian memperdalam ilmunya hingga selesai di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Fakultas Seni Pertunjukan.
Kemampuan aktingnya terus berkembang hingga masuk jajaran nominasi Festival Film Indonesia 1986 lewat Beri Aku Waktu karya Buce Malawau dan benar-benar mendapatkan Piala Citra pada 1988 atas perannya di Istana Kecantikan Karya Wahyu Sihombing.
Selanjutnya, Muchus tak hanya dikenal sebagai aktor kawakan yang bermain di dunia film tetapi juga merambah ke dunia sinetron, salah satunya yang terkenal adalah Losmen (1986-1989).
Suami produser kondang Mira Lesmana ini tidak saja aktif di dunia seni peran. Muchus juga membagi ilmu sebagai dosen di almamaternya, IKJ. Dan di tahun 2011, Muchus menapak karirnya di dunia film sebagai sutradara lewat Rindu Purnama. (adi)