PWNU Jatim Siap Berikan Beasiswa pada Anak Prajurit Nanggala-402
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Kiyai Marzuki Mustamar mengatakan pihaknya siap memberikan beasiswa kepada anak-anak dari prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 yang dipastikan telah gugur di perairan Bali.
Marzuki mengatakan bahwa PWNU Jawa Timur sudah mengidentifikasi beberapa pondok pesantren (ponpes) yang siap memberikan pendidikan dan mengasuh anak-anak dari prajurit kapal selam KRI Nanggala-402.
“Ada beberapa pesantren yang siap, tapi saya lupa berapa jumlahnya. Mereka siap memberikan beasiswa pendidikan bagi anak-anak prajurit kapal selam itu. Ayah mereka sudah jadi syuhada,” ujarnya pada Senin 26 April 2021 saat berada di Kota Batu, Jawa Timur.
Meski begitu ujar Marzuki, keputusan dikembalikan lagi kepada yang bersangkutan. Jika anak-anak prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 tersebut bersedia dididik di pesantren maka PWNU Jatim siap memfasilitasi.
“Kami siap-siap saja. Kalau misalnya mereka semua mau tinggal di pesantren saya, silakan. Saya terima semuanya asalkan mereka mau,” katanya.
Selain itu kata Marzuki, sebanyak 53 prajurit KRI Nanggala-402 yang meninggal di perairan Bali dengan kedalaman sekitar 838 meter digolongkan sebagai syuhada atau mati syahid.
“Ada beberapa hadisnya. Menurut hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, mereka itu syuhada. Kita doakan supaya keluarga mereka diberi kekuatan iman, keikhlasan, kesabaran, dan kelapangan hati dalam menerima musibah,” ujarnya.
Seperti diketahui, sampai saat ini proses pencarian dan evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan. Dengan dibantu Kapal Singapura, Australia dan Amerika Serikat, tim gabungan terus berusaha mencari dan mengevakuasi KRI Nanggala meski risikonya sangat besar.
Sejauh ini, tim gabungan mendeteksi KRI Nanggala tenggelam di kedalaman 850 meter dengan kondisi arus laut relatif kuat dan memutar lantaran pengaruh arus global yang disebut Alindo atau arus laut kepulauan Indonesia.
Dengan kondisi tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono tingkat kesulitan sangat tinggi.
Advertisement