Pembuat Soal Khilafah Harus Diusut Sampai Akarnya
Wakil Ketua PWNU Jatim, KH. Abdussalam Shohib mengaku sangat menyayangkan kejadian soal ujian madrasah di Kediri yang membahas soal khilafah. Apalagi menurutnya, setiap tahun sudah sering terjadi insiden semacam ini. Namun, di tahun ini masih saja terulang kembali. Serta tidak ada sanksi tegas dari Kemenag.
"Tentu kami menyayangkan, ini adalah insiden berulang kali, dan ini harusnya jadi pelajaran bagi kita semua," kata Kyai Salam, saat ditemui di Kantar PWNU Jatim.
Pengasuh ponpes Denanyar, Jombang menegaskan harus ada sanksi tegas bagi pembuat soal, serta orang yang menyusun panduan sebelum pembuatan soal ujian.
"Nah ini seharusnya diselesaikan dengan sumbernya, karena kalau soal itu kan ada panduannya, nah yang bikin itu siapa? Jangan kita hanya menyalahkan pembuat soalnya untuk diberikan sanksi, tapi hal itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah," imbuh dia.
Bukan hanya itu, PWNU Jatim meminta Kemenag bertindak tegas setelah munculnya masalah ini. Bahkan Kyai Salam menegaskan kalau bisa pelaku penyusun soal ini juga harus diketahui latar belakangnya apa.
"Okelah sanksi untuk yg membuat soal, tapi itu ndak menyelesaikan masalah. Tapi harus deteksi, siapa yang bikin panduan, siapa yg bikin kisi-kisi. Kalau perlu sampaikan ke publik, si A dan si B ini latar belakangnya apa supaya masyarakat tahu sumber masalahnya dari mana," ujar dia.
Sementara itu, Kyai Salam mengatakan masalah ini kerap terjadi karena masih banyak masyarakat yang ideologinya masih terpengaruh dengan khilafah. Apalagi terkait bubarnya HTI belum menjamin paham ini tak kembali muncul.
"Meski sudah dilarangnya HTI ternyata pemikiran tentang khilafah masih terjadi. Nah, ini seharusnya diselesaikan beserta sumbernya. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Kemenag pusat," ucap dia.
Sebelumnya, soal-soal tersebut diujikan pada Rabu kemarin di beberapa MAN di Kediri. Ada beberapa soal yang memang membahas tentang khilafah. Misalnya saja tentang tujuan dibentuknya khilafah, dalil penerapan khilafah, hingga dasar dibentuknya khilafah.
Dari temuan itu, ada enam MAN di Wilayah Kediri yang mengerjaan soal ujian yang membahas khilafah. Rinciannya, ada 5 MAN di Kabupaten Kediri dan ada 1 MAN di Kota Kediri.