PWNU Jatim Minta PBNU Segera Sosialisasi Mekanisme Muktamar
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdussalam Shohib meminta PBNU segera sosialisasikan mekanisme, sistem dan materi-materi yang akan dibahas di muktamar.
Hal itu dikatakan usai menghadiri Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto di Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Nurul Islam, Desa Kebontegal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.
"Tentang sistem muktamar yang akan diselenggarakan oleh PBNU, kita belum mendapatkan kabar. Apakah luring semuanya ataukah hybrid atau berjenjang atau kemudian tempatnya seperti apa kita belum mendapatkan. Kami meminta kepada PBNU untuk segera mungkin melakukan sosialisasi mengenai mekanisme, sistem dan materi-materi yang akan dibahas di muktamar,” kata Gus Salam panggilan akrab Wakil Ketua PWNU Jatim, Jumat 15 Oktober 2021.
Solidaritas wilayah menjelang Muktamar NU di Lampung yang digelar bulan Desember mendatang sangat lah penting untuk menjaga kekompakan NU di Jawa Timur khususnya. Bahkan, Gus Salam menyebut perusak ke solidaritasan NU adalah seorang penjajah.
"Saya ingatkan kepada siapapun, apakah itu orang di luar NU atau orang di internal NU, jangan sekali-kali mencoba-coba untuk memporak-porandakan kekompakan kita, solidaritas kita. Saya anggap orang luar yang ingin merusak solidaritas NU Jawa Timur, dia adalah penjajah buat NU," ungkapnya.
Menurut Gus Salam, ada dua hal penting yang akan dilakukan PWNU dan PCNU di Jatim menjelang Muktamar NU di Lampung. Pertama mengenai kontestasi harus sudah diselesaikan.
"Jadi setelah kita dari PW ini mengeluarkan SK tentang siapa yang kita perjuangkan, maka besok siang ini mengundang Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah yang Intinya kita sosialisasikan terkait keputusan itu. Termasuk kita memperjuangkan Kyai Miftah (KH Miftacul Akhyar) ini kan ada mekanismenya,” bebernya.
Hal tersebut termasuk mengusung KH Miftacul Akhyar sebagai Rais Aam dan KH Yaqut Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Mengusung Ahlul Halli wal Aqdi (istilah yang menunjuk pada orang-orang yang mempunyai kewenangan dalam menentukan serta memutuskan suatu perkara atas nama umat red), butuh sebuah perjuangan dan kekompakan serta sinergitas.
“Dari Ahlul Halli wal Aqdi yang akan kita usung. Itu tetap butuh perjuangan tidak hanya di Jawa Timur, kita kompakkan di Jawa Timur nama-namanya kemudian kita akan membentuk tim yang juga berkomunikasi dengan berbagai pengurus wilayah dan cabang di luar Jawa Timur. Dan poin kedua adalah pentingnya menjaga solidaritas, kekompakan dan sinergitas,” bebernya.
Dalam waktu dekat ini, pihaknya akan membuat keputusan bersama untuk menyampaikan pesan kepada pihak manapun di NU Jawa Timur. Gus Salam menegaskan, masalah kontestasi sudah selesai dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh PWNU dan diikuti oleh semua cabang.
“Setelah ini, baik dari PW maupun PC di Jawa Timur akan konsentrasi melaksanakan program-program organisasinya di tingkatnya masing-masing dan berpikir apa yang akan kita usulkan, apa yang kita bawa, tentang rekomendasi, organisasi, program maupun bathsul masail di Muktamar. Jadi nggak mikir kontestasi lagi, Kenapa? Karena selama ini yang terjadi, kontestasi lah yang mendominasi isu, dan ini bukan hal yang substantif,” tandasnya.
Advertisement