PWNU Jatim Imbau Umat Islam Tak Memperkeruh Masalah
Kasus ceramah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq harus disikapi dengan bijak. KH Abdussalam Shohib, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur mengimbau, semua elemen dalam masyarakat, khususnya umat Islam, hendaknya menjaga kondosivitas dan kedamaian. Bila terjadi suatu masalah, tidak harus ditanggapi dengan emosi sehingga makin memperkeruh suasana.
"Suasana sejuk hendaknya lebih dikedepankan. Segala persoalan yang akan menyeret kepada suasana keruh, sebaiknya dihindari. Hal tersebut juga berlaku terkait masalah KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq," kata Gus Salam, panggilan akrabnya.
Gus Salam mengungkapkan hal itu, dalam pernyataan pers bersama yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, di Surabaya, Kamis 5 Desember 2019 sore.
Pada kesempatan itu, Gus Salam didampingi Sekretaris PWNU Jatim Prof Akh. Muzakki, dan jajaran pengurus harian PWNU Jatim lainnya.
“Bagi kami, KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq sudah memberikan klarifikasi atas tuduhan bahwa dirinya menghina Nabi Muhammad SAW,” kata Gus Salam, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif, Jombang ini.
Dalam pandangan PWNU Jatim, proses tabayun telah disampaikan Gus Muwafiq melalui sebuah video, pada Senin 2 Desember lalu. Dan hal tersebut hendaknya dimaknai sebagai ketulusan untuk mengakhiri polemik yang terjadi.
“Sudah sepatutnya kita memberikan maaf dan tidak memperpanjang masalah ini demi terciptanya suasana sejuk dalam kehidupan beragama, bermasyakarat dan berbangsa,” kata Gus Salam.
Gus Salam justru mempertanyakan niat sejumlah kalangan yang masih mempersoalkan peristiwa tersebut. Tidak berhenti kepada memperkeruh suasana, sejumlah tindakan yang jauh dari menjaga kesejukan justru dilakukan beberapa kalangan.
“Kalau memang harus diselesaikan secara hukum, silakan karena hal tersebut merupakan hak sebagai warga negara,” katanya di hadapan sejumlah insan media.
Namun kalau jalur itu yang ditempuh, biarlah diselesaikan dengan mekanisme yang ada, lanjutnya. Yang membuat dirinya tidak habis pikir adalah terjadinya tindakan yang mencederai kebebasan.
Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah laporan yang menyebutkan bahwa Gus Muwafiq ternyata dihalang-halangi saat akan berdakwah.
“Tindakan sejumlah kalangan ini sudah tidak dapat dibenarkan,” tegas Gus Salam.
Melihat kondisi ini, PWNU Jatim berharap semua kalangan untuk tampil menjaga suasana sejuk, damai dan kondusif agar tercipta harmoni di masyarakat. Hal tersebut terutama disampaikan kepada para penegak hukum dan tokoh agama dan masyarakat.
“Kami mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan di Jatim dan nasional untuk bersama-sama membangun persatuan, ukhuwah dan solidaritas antar sesama anak bangsa,” tutur Gus Salam, putra Kiai Shohib Bisri, almaghfurlah.
Advertisement