PWNU Jatim Didorong Berpolitik, Pakar: Ingat Janji Ketua PBNU
Rencananya ribuan massa akan mendatangi Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), di Jalan Masjid Al Akbar Timur pada Kamis, 4 Mei 2023, terkait aspirasi di Pemilihan Presiden 2024. Pakar politik menilai penting bagi NU untuk tegaskan sikap, prioritaskan umat.
Pakar politik Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam mengatakan, apa yang dilakukan para pemuda NU besok adalah bentuk untuk menguatkan aspirasi dan menyuarakan keinginan.
"Tentu hal tersebut boleh-boleh saja. Namun, menurut hemat saya jika ini menjadi trend akan bisa me jadi ujian serius untuk PBNU dan pengurus struktural NU," terang Surokim.
Menurutnya, situasi ini akan menyulitkan bagi pengurus struktural NU di tengah dinamika menuju pemilu 2024 yang terus menghangat dan menguatkan peran politik praktis antar golongan.
Sebab, perlu diingat PBNU pernah menyampaikan posisi NU untuk berkhidmat pada umat dan menjaga jarak dengan politik, hal ini menjadi janji dari ketua PBNU.
"Saya pikir PBNU perlu kembali menegaskan agar permasalahan ini bisa tuntas sejak awal dan tidak menggelinding menjadi besar tak terkendali. Saya pikir ini perlu disikapi agar warga NU tercerahkan," paparnya.
Ia mengingatkan, hal-hal ini juga tak terlepas dari suara arus bawah yang ingin tokoh-tokoh NU bisa ikut kontestasi politik 2024 mendatang. Surokim menambahkan, PBNU tidak boleh terbawa arus dalam menyikapi ini. Harus ada ketegasan bahwa NU lebih besar dari semua isu politik yang ada.
Organisasi NU juga boleh tidak terjebak dalam politik praktis dan digunakan untuk dukung mendukung pasangan calon presiden (paslon) tertentu.
"Ya, menegaskan kembali peran NU untuk konsisten menjaga khittah dan fokus kepada tugas keumatannya. Saya pikir konsistensi ini penting agar jadi pegangan bersama," tegas pakar sekaligus dosen aktif di Universitas Trunojoyo ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan santri dikabarkan akan datang ke PWNU Jatim, pada Kamis, 4 Mei 2023. Dalam surat yang beredar dengan kop Nahdliyin Bergerak (Nabrak), tertulis jika akan ada 2.000 orang mendatangi Kantor PWNU Jatim. Mereka menyebut, aksi damai itu sebagai sowan ke para pengurus.
Tujuannya para pemuda NU ingin menyampaikan aspirasi dan kegundahan, terkait belum adanya orang dengan latar belakang NU sebagai calon presiden 2024 mendatang.