PWI Serukan Wartawan Hindari Zona Merah Corona
Organisasi profesi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meminta para wartawan tidak melakukan peliputan. Imbauan ini penting mengingat selama peliputan tersebut belum memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia.
“Saya bangga sekali wartawan sekarang ini bisa menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi Covid-19. Tapi saya mengingatkan harus mengutamakan kesehatan, mengutamakan kondisinya. Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan,” kata Ketua Umum PWI, Atal S Depari dalam keterangan resmi secara tertulis, Sabtu 11 April 2020.
Di samping itu, seluruh organisasi pers termasuk PWI terus mengingatkan, kepada seluruh anggotanya agar prosedur yang benar saat peliputan selama pandemi Covid-19 tetap dijalankan.
Hingga sekarang ini kegiatan peliputan sudah mulai dibatasi, dalam artian tidak lagi menimbulkan kerumunan yang sejalan dengan prinsip physical distancing.
Oleh karena itu, lanjut Atal S Depari, diharapkan kegiatan peliputan yang sebelumnya masih mengundang banyak wartawan sebaiknya dihindari selama pandemi corona, terlebih liputan di zona merah.
“Beberapa waktu lalu, karena diundang atau apa, teman-teman wartawan masih bergerombol. Ketika kita kampanye social distancing masih ada yang berkumpul, begitu juga di beberapa daerah,” ujarnya.
Dalam hal ini, banyak metode peliputan yang bisa dilakukan tanpa harus mengambil risiko dengan berkerumun di lapangan, misalnya melalui televisi pool, televisi streaming, telepon seluler, dan sebagainya.
Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama memberikan keterangan resmi mengenai data terbaru pasien positif corona di Tanah Air, dilakukan dari Kantor Graha BNPB melalui sistem TV Pool, Radio Pool, rilis pers kepada para awak media melalui YouTube dan grup jejaring sosial yang dikelola oleh Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
“Kami meminta temen-temen wartawan lebih mengutamakan kesehatannya. Protokol kesehatan itu intinya. Sebenarnya, banyak sekali cara meliput sekarang ini, seperti TV pool, ini sudah bagus,” kata Atal S Depari.
Selain itu, menurut informasi perwakilan media-media asing di Indonesia pun sudah tidak menerjunkan lagi wartawannya di lapangan selama pandemi corona demi mendukung upaya Pemerintah dalam rangka memutus penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
“Saya dengar beberapa perwakilan media di luar, misalnya AS, Inggris, perwakilannya di sini ga ada yang di lapangan. Apalagi, sampai mengejar pasien sampai rumah sakit (RS),” pungkas Atal S Depari.
Advertisement