Putus Cinta, Dita Soedardjo Lelang Busananya Saat Bertunangan
Karena putus cinta, Dita Soedardjo melelang pakaian yang dikenakan saat bertunangan dengan Denny Sumargo.
Dita, CEO Haagen-Dazs Indonesia sekaligus penulis buku "Dignity", melelang kebaya beserta kain batik yang dia kenakan saat mereka bertunangan pada Agustus 2018.
"Dari semua barang yang menyimpan cerita dan kenangan, hanya dress dan bawahan batik yang saya gunakan untuk pertunangan dulu yang kemudian siap untuk saya lelang," kata dia dalam siaran persnya, Kamis.
Dita melakukannya untuk mengingatkan orang-orang tentang prinsip let go dalam hidup. Menurut dia, semua proses di masa lalu ada hikmahnya.
"Mengapa saya pilih ini? Karena ini mengajarkan kita soal hidup itu harus let go. Tapi semua proses yang sudah di lalu itu baik buat kita dan semua ada hikmatnya," ujar dia.
Jalinan kasih Dita dan Denny memang tidak bisa diteruskan ke jenjang yang lebih serius. Namun, kisah ini membuat Dita menjadi lebih kuat dan ingin membantu orang-orang yang sedang patah hati.
Hasil lelang ini akan dia donasikan untuk konseling one on one intensive dengan psikolog bagi remaja perempuan yang membutuhkan.
"Mungkin sebagian dari kita, patah hati bukan hal yang serius, tapi banyak di luar sana orang yang memerlukan dukungan profesional untuk menyembuhkan lukanya. Termasuk remaja putri yang baru merasakannya," tutur dia.
Apa yang dilakukannya Dita sebenarnya sudah rutin dilakukan secara online. Namun di masa pandemi COVID-19 ini, dia lebih sering mengadakan kelas webinar, workshop offline dan online, juga bagi-bagi sembako juga ke masyarakat di sekitar Jakarta.
Dita memiliki banyak barang yang ingin dilelang dengan nilai bervariasi, mulai dari Rp10 juta. Selain kebaya dan bawahan batik, Dita juga melelang gaun hitam dan stiletto bermerek yang merupakan pemberian, tetapi salah ukuran.
Sementara itu, pencetus BenihBaik.com Andy F Noya menyambut baik inisiatif Dita. Dia menyebut Dita sebagai sosok anak muda yang inspiratif.
"Dita contoh anak muda yang sangat inspiratif. Selain sebagai pebisnis, Dita juga mampu mengubah kesedihannya menjadi sesuatu hal yang positif. Dia cepat bangkit dari kesedihannya dan menjadikan ini sebagai titik tolak dukungan bagi sesamanya yang kurang lebih mengalami hal yang sama. Terima Kasih Dita," kata Andy. (ant/sm)