Putri Tukang Parkir Mengejar Mimpi Kuliah di UGM
“Manusia tidak pernah bisa memilih terlahir dari orang tua seperti apa. Lahir di keluarga kaya raya, berkecukupan, atau bahkan dari keluarga kurang mampu.”
Dea Mandasari yang tidak pernah mengeluh terlahir dalam keluarga yang serba pas-pasan. Dia memilih tetap berjuang dalam keterbatasan untuk menggapai impian.
Meskipun ayahnya hanyalah seorang tukang parkir, Dea Mandasari tidak merasa minder memiliki cita-cita tinggi untuk bisa mengenyam bangku kuliah.
Berkat ketekunannya dalam belajar, gadis 18 tahun itu berhasil diterima masuk ke Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemampuan dan ketekunan belajar bahkan membawa Dea masuk dengan tanpa tes ke Kampus Biru itu.
Doa dan Belajar
Dea telah berkeinginan melanjutkan kuliah sejak bangku SMP. Hanya saja dia tidak berani secara terang-terangan memaksakan keinginannya itu ke orang tuanya. Terlebih dengan kondisi keluarga yang serba pas-pasan.
Meski berada dalam keterbatasan tidak mematahkan semangat gadis kelahiran Jakarta, 28 Mei 2000 itu untuk mewujudkan mimpinya. Dia mempunyai mimpi besar menjadi seorang pengusaha sukses. Karenanya, dia pun giat belajar dan berusaha berprestasi.
“Yang saya lakukan adalah terus berusaha, belajar disertai doa. Pasti Tuhan akan membukakan jalan,” tutur alumnus SMA 48 Jakarta Selatan ini, dikutip dari website Universitas Gajah Mata, ugm.ac.id.
Beasiswa
Rupanya hasil tidak mengkhianati usaha, sejak bangku SD dia selalu masuk 2 besar dan saat SMP serta SMA masuk 10 besar di kelasnya. Bahkan, meraih peringkat tertinggi ke-2 USBN di sekolahnya untuk jurusan IPS. Tak hanya itu, gadis berkacamata ini berhasil meraih beasiswa BIDIKMISI dari pemerintah sehingga dibebaskan biaya pendidikan hingga 8 semester.
Dia berharap dengan kuliah nantinya dapat memperbaiki kehidupan keluarganya. Ada satu mimpi besar yang ingin segera diwujudkan jika telah sukses untuk membangun rumah bagi kedua orang tuanya.
“Saya harus bisa membalas apa yang bapak ibu sudah berikan selama ini. Saya akan berusaha sekuat tenaga menempuh pendidikan dan nantinya bekerja lebih baik,” ungkap Dea.
Selama kuliah, Dea juga berencana mencari pekerjaan sampingan. Hal ini terpaksa dilakukan agar tidak membebani orang tuanya dalam mencukupi kebutuhan selama kuliah.
Advertisement