Putri Nurul Arifin Meninggal, Hendak Wisuda di Australia
Kabar duka datang dari keluarga Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin dan Mayong Suryo Laksono. Putri sulung merekam Maura Magnalia Madyaratri, meninggal di usia 28 tahun, akibat henti jantung. Maura dikenal sebagai gadis periang dan segera wisuda S-2 di Australia.
Kronologi Meninggal
Putri Nurul Arifin ditemukan dalam kondisi lemas pada pukul 04:30 WIB, di meja makan kediaman mereka, Selasa 25 Januari 2022. Nurul Arifin menuturkan, pada malam sebelumnya, anaknya masih berbincang dengan suaminya, Mayong, hingga pukul 01:00 WIB.
"Tadi malam pukul 01.00 WIB itu masih ngobrol sama Mas Mayong. Masih chat sama teman-temannya," kata Nurul, dikutip dari detik.com, Selasa 25 Januari 2022.
Namun pada Subuh hari, pembantu rumah tangga Nurul Arifin menemukan Maura tertidur di meja makan dalam kondisi tubuhnya sudah dingin. Saat itu, Nurul Arifin dan Mayong segera membawa Maura ke rumah sakit sekitar pukul 05:00 WWIB. Putrinya dinyatakan meninggal pada pukul 05:37 WIB.
Henti Jantung
Suami Nurul Arifin, Mayong Suryo Laksono menuturkan jika putrinya sempat mendapatkan penanganan dari rumah sakit. Namun, selang 37 menit nyawa putri sulung Nurul Arifin itu tidak tertolong. "Dari rumah sudah lemas dan dingin. Karena memang kondisinya lagi drop," katanya.
Mayong menyebut putrinya mengalami serangan henti jantung atau sudden cardiac arrest. Belakangan putrinya sedang sibuk mengurusi rencana wisudanya di Australia. Meski belum diketahui apakah Nurul Arifin dan keluarga bisa berangkat ke Australia lantaran pandemi.
"Bulan depan, dia akan wisuda dari Sidney University, dia baru selesai S2. Wisudanya masih belum tahu boleh atau tidak pergi Australia karena lagi lockdown," katanya.
Selain soal wisuda, anaknya juga sedang berpikir tentang mendapatkan tawaran pekerjaan di Bali dan menerimanya atau tidak. "Jadi dia lagi ada di masa-masa agak sulit ya menurut kami, karena sekolah sudah selesai, tapi belum wisuda, di sisi lain dia harus mencari kerja dari beberapa lamaran," kata Mayong.
Dimakamkan di Sandiego Hill
Putri Nurul Arifin Maura Magnalia Madyaratri berusia 28 tahun ketika meninggal. Mendiang dimakamkan di Sandiego Hill, pada Selasa pagi.
Putri sulung Nurul Arifin Maura dikenal sebagai pribadi yang periang dengan gaya nyentrik. Ia tidak mengikuti jejak ibunya sebagai artis pun politisi. Maura lebih menyukai pengetahuan dan ingin mengikuti jejak ayahnya, Mayong sebagai dosen.