Putri Mako Terancam Kehilangan Gelar Kerajaan dan Tolak Rp19 M
Putri Mako Akishino merupakan anak sulung dari Pangeran Akishino. Dia harus melepas gelar kebangsawanannya jika resmi menikahi Kei Komura yang orang biasa pada 26 Oktober mendatang.
Mantan teman kuliah Putri Mako Akishino di Universitas Kristen Internasional Tokyo itu berprofesi pengacara. Kei Komuro merupakan lulusan Fordham Law, New York dan bekerja untuk firma hukum Lowenstein Sandler LLP. Dia baru saja telah menyelesaikan ujian pengacara di New York dan sedang menunggu hasilnya.
Putri Mako Akishino dan Kei Komuro bertunangan dan telah diumumkan sejak 2018 silam. Namun pernikahan cucu dari Kaisar Akihito itu ditunda setelah laporan perselisihan keuangan antara ibu Komuro dan mantan tunangannya. Ibu Komuro meminjam sejumlah uang untuk biaya sekolah Kei Komuro.
Tak Ada Pesta Pernikahan
Sementara itu, Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang (IHA) telah menyatakan, tidak ada pesta yang akan digelar pada hari pernikahan Putri Mako Akishino dan Kei Komuro karena tidak akan dirayakan secara terbuka.
Setelah menikah nanti, pasangan tersebut diperkirakan akan pindah ke Amerika Serikat. Selain itu, putri 29 tahun itu menolak hadiah sebesar Rp19 miliar yang akan diberikan pihak kerajaan untuknya setelah melepaskan status kerajaan, kata kantor berita NHK. Dana itu kabarnya diberikan untuk membantu Putri Mako Akishino menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar kerajaan.
Tradisi kontroversial tersebut tidak akan berlaku bagi kaum pria anggota keluarga kekaisaran Jepang, sebagaimana Kaisar Akihito dan dua putranya yang menikah dengan perempuan dari kalangan rakyat biasa.
Idap Gangguan Stres
Isao Tokoro, ahli keluarga kekaisaran yang mengajar di Kyoto Sangyo University menyebutkan, pernikahan antara pihak kerajaan dengan rakyat biasa menjadi 'deklarasi' pemutusan hubungan. Alasan inilah yang membuat publik mengkritik Putri Mako Akishino.
Kabarnya, akibat kritik tersebut, putri kelahiran 23 Oktober 1991 itu didiagnosa mengidap gangguan stres pascatrauma alias PTSD. Belum lagi Putri Mako Akishino harus mendapatkan penjagaan ketat menjelang pernikahannya dengan Kei Komuro.
"Dia memilih jalan berduri yang penuh tantangan dalam hidupnya," ujar Isao Tokoro.
Di sisi lain, kabar rencana pernikahan Putri Mako Akishino dan Kei Komuro memicu kekhawatiran tentang masa depan kekaisaran Jepang, mengingat jumlah keluarga salah satu kerajaan tertua di dunia tersebut terus menyusut.