Putri Batik Cilik, Cheryl Tulis Buku Ulas Motif Batik Indonesia
Putri Batik Cilik Indonesia 2023, Cheryl Clarenza Santoso mewujudkan kecintaannya pada batik lewat buku berjudul 'BATIK AS MY IDENTITY'. Buku yang berisi mengenai batik dan filosofinya tersebut ditulis sendiri oleh Cheryl, yang saat ini masih berusia 11 tahun.
Cheryl yang merupakan murid salah satu sekolah Internasional di Surabaya itu menceritakan, buku karya pertamanya itu dibuat untuk mengenalkan batik kepada anak seusianya. Hal ini dia lakukan supaya batik bisa terus dilestarikan dari generasi ke generasi tanpa perlu khawatir diakui oleh negara lain.
"Buku saya ini bercerita tentang batik, motif, filosofi batik, serta bagaimana proses batik itu dibuat. Ada banyak motif batik Indonesia yang saya ulas disini," terang Cheryl, Rabu, 20 Desember 2023 usai peluncuran buku.
Bagi Cheryl, batik bukanlah hal yang baru. Sebab, dia tumbuh dari keluarga pencinta seni dan budaya Indonesia. Bahkan, keluarganya memiliki koleksi batik yang usianya hampir 100 tahun.
"Buku ini saya tulis selama 3 sampai 4 bulan dibantu mama dan nenek. Keluarga punya koleksi batik dari seluruh Indonesia, jadi terbantu mengenai informasi batik secara keseluruhan," terangnya.
Ketika menulis buku ini, Cheryl banyak menemukan sesuatu yang baru tentang batik dan membuatnya semakin cinta dengan batik Indonesia. Salah satu yang membuatnya terkesan adalah motif batik Majapahit.
"Paling suka motif batik Majapahit, karena itu filosofinya berkaitan dengan sejarah, tentang kerajaan majapahit, kekayaan dan bangunannya," ungkap fans berat Harry Potter ini.
Ia pun berharap, buku yang mengulas tentang motif batik klasik, kontemporer, kuno maupun modern ini bisa diterima oleh kalangan masyarakat, terutama anak-anak seusianya. "Pengennya teman-teman bisa lebih tau banyak soal batik dan mau menggunakan batik," inginya.
Sementara itu, ibunda Cheryl, Felicia Suryawijaya menggungkapkan bahwa anak sulungnya tersebut memang gemar membaca dan tertarik untuk membuat buku.
"Anaknya memang senang baca, jadi kami (orang tua) arahkan kenapa tidak menulis saja dan mengulas sesuatu yang memang dia suka," ungkap Felicia saat mendampingi anaknya.
Sebelum menulis ini, Felicia juga sempat mengikut sertakan Cheryl untuk mengikuti workshop pembuatan batik di Yogjakarta. "Dari situ anaknya tertarik dan akhirnya dituangkan dalam buku ini," kata Felicia.
Felicia menambahkan, buku ini bisa dibilang adalah pandangan Cheryl tentang batik. Sehingga bisa menginspirasi anak muda agar tak melupakan akar kebudayaanya.
"Tujuannya untuk edukasi kepada anak-anak seusianya, karena jarang buku tentang batik ditulis oleh anak-anak dan untuk anak-anak," tandasnya.