Putri Anak Indonesia Budaya Ajak Bermain Tradisional di Surabaya
Putri Anak Indonesia Budaya 2022, Karina Aliyah Afandi melestarikan permainan tradisional. Caranya, ia mengajak teman-temannya, siswa dan siswi SMP Elyon Christian School bermain lompat tali, bakiak berkelompok, congklak, egrang, dan lainnya.
Permainan tersebut pernah populer di kalangan anak era 90-an. Tentu saja, permainan jadul itu kurang populer di tengah gempuran game online yang menjadi favorit ABG zaman sekarang.
Karina Aliyah Afandi memperkenalkan permainan tradisional lantaran ingin teman-temannya mengurangi waktu bermain gadget. Di samping itu, lanjut siswi kelas 7 ini, permainan tradisional bisa mengasah aktivitas fisik di luar ruangan.
"Ingin nanti di rumah permainan ini tetap dimainkan teman-teman bersama keluarga. Jadi daripada main HP di kamar masing-masing, yuk mainan bareng di luar rumah," ucapnya kepada Ngopibareng.id, Rabu, 7 Desember 2022.
Menurut Karina Aliyah Afandi sebenarnya tidak sulit mengajak teman-teman sebayanya untuk bermain permainan tradisional. Cuma ia butuh kesabaran untuk menjelaskan seperti apa aturan permainannya.
"Sebenarnya tidak sulit, karena teman-teman Karina juga antusias, cuma memang harus menjelaskan cara bermainnya seperti apa," ungkapnya.
Karina Aliyah Afandi sebagai Putri Anak Indonesia Budaya 2022 akan terus berupaya memperkenalkan permainan tradisional ini di luar Surabaya, seperti Bandung dan Bali. "Segera Karina juga akan pergi ke sekolah yang ada di Bali dan Bandung, untuk memperkenalkan permainan tradisional pada mereka," imbuhnya.
Salah satu teman Karina Aliyah Afandi , Victoria Constantine mengaku senang bisa melakukan permainan tradisional bersama. Sebab, ia juga jarang memainkannya.
"Senang mainnya rame-rame. Awalnya kenal permainan congklak ini waktu kelas 5 SD di sekolah. Karena biasanya cuma main HP saja," ungkap siswa kelas 7 ini sambil tersenyum.
Hal senada juga ungkapkan pihak sekolah. Permainan tradisional masuk dalam kurikulum sekolah dan kegiatan ini akan semakin mendukung kurikulum tersebut.
Sherly Setiono, ibunda Karina Aliyah Afandi mengatakan, seluruh permainan yang akan dia kenalkan akan diberikan kepada pihak sekolah sebagai bagian dari kepeduliannya terhadap pelestarian permainan tradisional.
“Keberadaan permainan modern di tengah masyarakat mampu mengubah permainan tradisional yang perlahan-lahan menjadi hilang dalam kehidupan masyarakat," terangnya.
Selain itu, permainan tradisional juga dapat mempererat solidaritas karena permainan yang memerlukan kerja sama tim, dapat pula menyehatkan dan menciptakan interaksi karena setiap pemain harus bertemu, bertatap, dan berkomunikasi secara langsung.
Advertisement