Putra Menteri India Jadi Tersangka Pembunuhan Petani
Polisi India telah menangkap putra seorang menteri muda pada pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi. Anak menteri itu dijadikan tersangka beberapa hari setelah empat orang petani tewas dalam aksi protes petani terhadap undang-undang pertanian yang kontroversial di India utara.
Petugas polisi Upendra Agarwal mengatakan bahwa Ashish Mishra, putra dari Menteri Dalam Negeri Junior Ajay Mishra, ditahan pada hari Sabtu kemarin setelah interogasi selama sehari di Lakhimpur Kheri, sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh.
Para pemimpin aksi petani menceritakan sebuah mobil yang diketahui milik menteri menabrak sekelompok petani yang sedang menggelar aksi protes di Lakhimpur Kheri pada hari Minggu pekan lalu, menewaskan empat orang. Mereka mengatakan Ashish Mishra , putra menteri Ajay Mishra berada di dalam mobil yang menabrak itu. Ashish Mishra lolos dari amuk massa, tetapi sopir mobil dan dua penumpang lainnya terbunuh.
Ajay Mishra mengatakan putranya tidak hadir dalam insiden itu, tetapi mengatakan bahwa sebuah mobil yang dikendarai oleh “sopir kami” kehilangan kendali dan menabrak para petani setelah mereka melemparkan batu ke mobil dan menyerangnya dengan tongkat dan pedang.
Sopir dan tiga anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa semuanya dibunuh oleh para pengunjuk rasa dalam kekerasan yang pecah setelah insiden itu.
Agarwal, petugas polisi, mengatakan Mishra ditangkap setelah dia gagal memberikan bukti yang mendukung untuk membuktikan bahwa dia tidak hadir di salah satu dari tiga kendaraan yang menabrak kerumunan petani yang membunuh empat dari mereka.
Penangkapan itu terjadi sehari setelah pengadilan tinggi India mengkritik pemerintah negara bagian karena tidak segera menangkap Ashish Mishra.
Pada hari Jumat lalu, Ashish Mishra telah membuat polisi menunggu berjam-jam untuk diinterogasi sebelum mengirim pesan bahwa dia tidak sehat dan tidak bisa datang.
Darshan Pal, seorang pemimpin petani, dan Akhilesh Singh, seorang pemimpin partai oposisi Kongres, telah menuntut pencopotan ayahnya dari pemerintahan Modi.
Polisi awal pekan ini mengatakan mereka sejauh ini telah menangkap enam orang dan mengajukan tuntutan pidana terhadap 14 lainnya, termasuk Ajay Mishra, sehubungan dengan kematian empat petani.
BJP, seperti dikutip Al Jazeera, juga mengajukan pengaduan pidana terhadap para petani atas kematian anggotanya dan pengemudi mobil, kata Arvind Chaurasia, seorang pejabat senior yang bertanggung jawab atas distrik tersebut.
Polisi juga mengatakan mereka menemukan mayat seorang jurnalis lokal di mana kekerasan terjadi pada hari Minggu tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana dia dibunuh.
Kekerasan tersebut menandai eskalasi protes berkelanjutan terhadap undang-undang pertanian yang menurut para petani akan menghancurkan mata pencaharian mereka. Protes telah berlangsung sejak pemerintah mengesahkan undang-undang tersebut September lalu dan telah menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Modi.
Pekan lalu, ribuan petani berkumpul di pinggiran ibu kota New Delhi untuk menandai satu tahun demonstrasi. Pemerintah mengatakan perubahan dalam undang-undang diperlukan untuk memodernisasi pertanian dan meningkatkan produksi melalui investasi swasta.
Tetapi para petani mengatakan undang-undang tersebut akan menghancurkan pendapatan mereka dengan mengakhiri harga yang dijamin dan akan memaksa mereka untuk menjual hasil panen mereka kepada perusahaan dengan harga yang lebih murah. (*)