Putra Habibie Menyerahkan Jenazah Ayahnya ke Pemerintah
Jenazah Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie telah diserahkan pihak keluarga ke pemerintah untuk dimakamkan. Upacara tersebut berlangsung di rumah duka, Jalan Patra Kuningan XIII Blok L XV Kav 5, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 12 September 2019.
Putra kedua (bungsu) Habibie, yakni Thareq Kemal Habibie, menyerahkan langsung jenazah ayahnya.
"Saya atas nama keluarga menyerahkan jenazah almarhum H. BJ Habibie kepada pemerintah untuk dimakamkan di TMP Nasional Kalibata dalam upacara militer," ucap Thareq.
Selanjutnya, jenazah suami Ainun Habibie ini dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Proses pemakaman berlangsung pukul 13.30 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin langsung upacara pemakaman Habibie, yang meninggal dunia pada Rabu petang kemarin.
Habibie adalah presiden pertama yang dimakamkan di TMP Kalibata. Peristirahatan terakhir tiga Presiden Indonesia yang mangkat, bukan di TMP Kalibata.
Soekarno, presiden pertama negeri ini yang wafat pada 22 Juni 1970, dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Soeharto, presiden kedua, dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar Jawa Tengah, 28 Januari 2008.
Sementara tempat peristirahatan terakhir Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat Republik Indonesia, berada di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Beliau meninggal 30 Desember 2009, dimakamkan sehari setelah wafat.
Sebelum dikebumikan, jenazah Habibie disalatkan di rumah duka. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar yang memimpin gelaran salat jenazah tersebut.
Salat jenazah dengan empat takbir itu pun berlangsung selama 1 menit. Sekitar puluhan pelayat berbondong-bondong mengikuti salat jenazah bersama Presiden Jokowi, yang digelar di dalam rumah Habibie tersebut.
Setelah mengimami salat jenazah, Nasaruddin turut mendoakan agar Habibie diberikan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar meninggalnya Habibie disampaikan putranya, Thareq, di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
"Kenapa meninggal, saya katakan gagal jantung. Karena sudah menua, organ melemah dan tidak kuat lagi. Jantungnya menyerah," kata Thareq dalam jumpa persnya.
Thareq menyebut, tim dokter sudah melakukan tindakan yang terbaik untuk ayahnya. Habibie meninggal dalam usia 83 tahun.
Advertisement