Putra Gubernur Kaltara Tewas Terbakar, Identitas Teman Misterius
AKP Novandi Arya, putra pertama Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Zainal Paliwang, meninggal dunia diduga akibat kecelakaan tunggal. AKP Novandi Arya diduga menjadi pengemudi mobil jenis sedan merek Toyota Camry bernomor polisi B-1102-NDY di Jalan Raya Pasar Senen atau tepatnya di seberang Terminal Bus Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Mobil itu mengalami kecelakaan hingga akhirnya terbakar. Ada dua orang yang tewas dalam insiden yang terjadi pada Senin, 7 Februari 2022 sekitar pukul 00.30 WIB. AKP Novandi Arya diketahui menjabat Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Berau Polda (Kaltim).
Sebelumnya, AKP Novandi Arya menjabat Kanit Reskrim Polsek kawasan Pelabuhan Samarinda, Polresta Samarinda. Pada 2019, ia ditetapkan sebagai Kasat Pol Air Kutai Kartanegara.
Putra Gubernur Kaltara itu ada di Jakarta dalam rangka mengikuti pendidikan kepolisian. "Benar yang bersangkutan dalam rangka tugas pendidikan di Jakarta. Almarhum merupakan Kasat Polisi Air Polres Berau," kata Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo.
AKP Novandi Arya mengikuti Pendidikan Kejuruan (Dikjur) Polair yang berlangsung selama sebulan, yakni sejak 10 Januari hingga 10 Februari. AKP Novandi Arya meninggal istri bernama Eka Novandi Arya dan sepasang anak bernama Noura dan Arkana.
Jenazah AKP Novandi Arya sudah diterbangkan ke kampung halamannya. Sedangkan pihak kepolisian masih kesulitan mengidentifikasi korban kedua.
"Satu korban lainnya belum berhasil diidentifikasi. Jadi, kita belum tahu jenis kelaminnya itu laki-laki atau perempuan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Didiet Setioboedi tidak ingin berspekulasi korban bersama AKP Novandi Arya merupakan seorang perempuan. Sebab butuh hasil identifikasi lanjutan.
"Kita belum bisa memastikan bahwa yang meninggal itu korban satu lagi adalah si A, yang ditemukan di TKP. Karena belum tentu misalnya ada KTP, kartu pengenal dan sebagainya adalah milik orang yang meninggal tersebut. Tentu ini nanti harus berdasarkan pemeriksaan dari DVI, ahli forensik, ahli DVI akan menentukan orang tersebut adalah si A," tuturnya.
"Jadi kami menunggu bagi keluarga atau kerabat yang mungkin ada keluarganya yang sampai saat ini belum kembali untuk kami cocokkan kembali dengan data kami di RS Polri Kramat Jati," pungkas Didiet Setioboedi.