Puting Beliung Terjang Lumajang
Cuaca ekstrim berupa hujan deras yang disertai angin kencang menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu 16 Februari 2019 sore hingga malam.
"Angin kencang menyebabkan sejumlah rumah rusak akibat tertimpa pohon di beberapa titik dan akses jalan di beberapa lokasi tidak bisa dilewati karena pohon tumbang melintang di tengah jalan," kata Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Wawan Hadi Siswoyo, Minggu, 17 Februari 2019.
Menurutnya tiga kecamatan yang dilanda cuaca ekstrem di Lumajang yakni Kecamatan Lumajang, Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Randuagung, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana angin kencang tersebut.
"Di Kecamatan Randuagung, pohon jenis trembesi berdiameter 60 cm tumbang dan menutup jalan provinsi jalan raya Lumajang-Jember di Desa Banyuputih lor, pohon tumbang jenis manecu berdiameter 35 cm menimpa rumah milik Bustami di Dusun Krajan yang menyebabkan bangunan dapur dan kandang kambing rusak," katanya.
Kemudian di Dusun Gladak Serang, Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung terjadi pohon tumbang di beberapa titik yakni pohon tumbang jenis jati berdiameter 35 cm juga menimpa rumah Timbul dan dapur milik Slamet, kemudian kayu janis bayur tumbang berdiameter 30 cm menimpa tiang listrik rumah Sodet, dan pohon jenis salobin berdiameter 1 meter menimpa atap bagian rumah Sudari dan dapur Sukarlin mengalami kerusakan.
"Sementara di Kecamatan Lumajang, pohon tumbang jenis sengon sebanyak lima pohon roboh menimpa kabel PLN yang mengakibatkan tiang listrik tertarik hingga roboh menimpa rumah Suparni yang menyebabkan atap teras rumah korban rusak, kemudian pohon tumbang juga menimpa rumah Erna Widianto di Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono yang menyebabkan atap rumahnya rusak," ujarnya.
Ia mengatakan dampak cuaca ekstrem tersebut menyebabkan jalur lalu lintas Kabupaten Lumajang-Jember macet total, dan aliran listrik PLN di Desa Boreng dan Blukon padam.
"Tindakan yang dilakukan BPBD Lumajang berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, TNI, Polri, PLN, muspika dan perangkat desa setempat bersama komunitas dan sukarelawan, sehingga dilakukan pemotongan dan pembersihan pohon di sejumlah lokasi hingga malam hari," katanya. (ant)
Advertisement