Puting Beliung Rusak 24 Rumah Warga Trenggalek
Hujan deras disertai angin puting beliung merusak sedikitnya 24 rumah warga di Desa Kayen, Kecamatan Karangan, Trenggalek, Senin, 4 November 2024. Hingga saat ini warga terdampak masih memperbaiki bagian rumahnya yang rusak secara mandiri.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono mengatakan, bencana tersebut selain merusak rumah warga juga mengakibatkan pohon tumbang dan tiang listrik roboh.
“Hujan lebat dan angin kencang yang terjadi pukul 15.30 WIB membuat beberapa pohon dan tiang listrik tumbang, serta merusak banyak rumah di wilayah RT 01, 02, 03, dan 08," jelas Triadi.
Data yang dihimpun BPBD menunjukkan sebanyak 24 rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap yang terbuat dari asbes dan genting.
Beberapa warga terdampak di antaranya adalah Komsatun, Sujinah, Anwar Royani, hingga Yasin yang rumahnya mengalami kerusakan di RT 01. "Kerusakan cukup parah, namun bersyukur tidak ada korban jiwa," tambah Triadi.
Sementara itu salah satu warga RT 01 Desa kayen, Joko Siswanto menjelaskan jika kejadian angin kencang yang memporak porandakan rumahnya cukup cepat. Yakni hanya sekitar 5 menit. Saat ada angin kencang ia langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. rumah
"Dalam waktu yang singkat, karena angin terlalu kencang pintu yang saya tutup langsung terbuka. Kemudian bangunan atap rumah juga langsung hilang terbawa angin," ujarnya.
Evakuasi langsung dilakukan tim gabungan sesaat setelah kejadian. Namun, hingga saat ini warga terdampak juga masih melakukan perbaikan rumahnya yang rusak. Mayoritas warga terdampak saat ini memeprbaiki bagian atap rumahnya dengan gotong royong dan mandiri.
Triadi menyebutkan bahwa BPBD terus berkoordinasi dengan tim lapangan untuk memastikan penanganan cepat bagi warga yang terdampak. Meski hujan telah reda, BPBD Trenggalek mengingatkan warga untuk tetap berhati-hati, terutama di tengah cuaca yang tidak menentu.
“Kondisi di wilayah Kecamatan Karangan kini aman dan terkendali, namun masyarakat perlu tetap siaga, mengingat cuaca ekstrem masih mungkin terjadi,” kata Triadi.
Advertisement