Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri benar-benar memberi kejutan untuk masyarakat Jawa Timur. Setelah kosongnya posisi bacawagub pasangan Saifullah Yusuf, Megawati memberikan keponakannya, Puti Guntur Soekarno, untuk menggantikan posisi Abdullah Azwar Anas. Rabu 10 Januari 2108, merupakan hari paling menegangkan dan melelahkan bagi Gus Ipul--sapaan Saifullah Yusuf. Malam itu, ia hanya memanfaatkan tidur kurang lebih 2 jam dari safari politiknya selama 2 hari terakhir, untuk mendapat pendamping pada pilgub Jatim 2018. Bolak balik Surabaya-Jakarta. Atau Jakarta-Surabaya dalam sehari. Menguras tenaga dan emosi. Baginya, dunia politik adalah habitat. Tempat ia menyelam dari satu pulau ke pulau lain. Tapi, semua ini menyenangkan. Terlebih dia mengawali pagi Rabu itu dengan menerima surat dukungan dari DPP PKS di bilangan Jakarta Selatan. Pertemuan yang cair itu, berlangsung sekitar satu jam. Surat dukungan dibacakan. Diakhiri doa dan makan nasi uduk bersama. Sarapan terpagi dalam seminggu terakhir. Jarum jam beranjak ke angka 08:10. Mobil meluncur deras. Roda mobil menghentak jalanan yang dingin di pagi hari. Jantung berdetak. Harap dan cemas muncul bergantian. Macet jalanan menambah debar jantung makin tak karuan. Mobil mengarah ke kantor DPP PDI Perjuangan. Meluncur membelah ramai jalanan. Mendadak datang kabar. Arah mobil berubah arah. Melintasi Taman Suropati, Menteng, ke kiri. Pikir saya, ini mungkin ke Jl Teuku Umar. Kediaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Setelah melewati bundaran TU, ternyata mobil belok kanan. Sejurus kemudian, mobil berhenti di depan rumah berpagar putih di Jl Sutan Syahrir No 12A. Titik terang itu, bermula di jalan ini. Di sini Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berkantor. Tepat jam 09:17, orang yang ditunggu datang. Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri. Nama yang dalam dua hari ini menyita perhatian banyak pihak, terlebih Gus Ipul. Seperti setetes air si gurun yang gersang. Ada sesuatu yang mengalir dalam kekosongan jiwa. Ini rupanya yang dijanjikan Megawati. Gus Ipul bukan hanya tersenyum, seperti disebutkan Hasto. Wakil Gubwrnur Jatim ini senang seperti bertemu sesuatu yang lama menghilang. Rupanya ia pernah bersua dan bergaul dengan putri tunggal Guntur Soelarnoputra. Puluhan tahun silam, mereka dipertemukan di Rumah Tuhan, Baytullah. Bersama puluhan tokoh lain, mereka menunaikan ibadah haji. Adalah Megawati yang membawa Gus Ipul dan Puti bertemu dalam rombongan para tamu Allah SWT itu. Begitu bayangan masa lalu hadir, obrolan antara dua kawan lama semakin cair. Senyum berkembang menjadi tawa. Saling sahut dan akhirnya saling adu tangan alias toats bersama. Gemuruh tawa meledak. Semua yang jadi saksi kejadian ini, lega dan gembira. Lalu mengalirlah kisah di balik drama ketegangan yang membuncah di dada Gus Ipul dan Puti. Dua-duanya tak pernah menyangka bakal dapat tugas dari "kandang banteng" untuk memajukan Indonesia dari Jawa Timur. Surat Penetapan DPP yang ditandatangani Megawati sudah dikantongi. Mereka diamanahi untuk berjuang demi Jatim "Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur." Maka meluncurlah aliran kisah di balik munculnya nama Puti dalam kontestasi Pilgub Jatim. Kisah yang menjelma mozaik. Hasto memulai. Disambung Gus Ipul yang sehari sebelumnya menghadap Megawati. Lalu Haryadi, teman diskusi Hasto dan Gus Ipul, menambah beberapa keterangan. Puti menyambung dari sisi lain. Sisi ayahandanya, Guntur. Penjelasan saling sambung itu, menjelma renda yang indah. Ishaq Zubaedi Raqib Gus Ipul Puti Guntur Soekarno Pilgub Jatim