Puspa Srikandi, Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak di Surabaya
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan "Forum Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak" (Puspa Srikandi) guna memperkuat pencegahan aksi kekerasan pada perempuan dan anak di wilayah setempat.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis, 5 Oktober 2023 menyatakan, forum yang mayoritas diisi para perempuan menindaklanjuti arahan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI.
"Salah satu tugasnya menciptakan kesejahteraan dan perlindungan pada perempuan serta anak," kata Cak Eri, sapaan akrabnya, usai peresmian.
Eri menjelaskan, forum tersebut bekerja membahas mekanisme dan teknis guna menjamin terjaganya hak kaum perempuan dan anak, seperti ketersediaan lokasi khusus menyusui di setiap area perkantoran dan mencegah munculnya kasus pernikahan dini.
Untuk itu, kata dia, di dalam forum tersebut juga menggandeng pengusaha, organisasi nirlaba (NGO), akademisi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag), hingga unsur Pemkot Surabaya.
"Seorang anak merupakan pemimpin di masa depan dan terbentuknya karakter anak itu dari peran ibu, kalau seorang ibu kondisinya tertekan maka perkembangan anak bisa terdampak," ujarnya.
Walikota Eri meminta pihak yang tergabung di dalam "Puspa Srikandi" bekerja dengan rasa ikhlas untuk membantu Pemkot Surabaya mewujudkan kesejahteraan dan berjalannya proses perlindungan bagi perempuan dan anak.
"Saya nyuwon minta tolong kepada Puspa Srikandi untuk ikhlas karena langkah awal menuju kebaikan dan pembentukan karakter anak berjalan kemudian jangan lupa menghargai seorang wanita," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Ida Widayati mengatakan sebelum diresmikan, keberadaan "Puspa Srikandi" sudah terlebih dahulu terlibat di dalam beberapa agenda Pemkot Surabaya.
"Sebetulnya sudah berkegiatan, seperti di Surabaya Emas yang lagi berjalan untuk eliminasi stunting, sebagian besar adalah kegiatannya Puspa Srikandi. Kemudian memberikan bantuan kepada perempuan korban kekerasan agar bisa berdaya," katanya.
"Kalau untuk perlindungan anak memang sudah makanan kami setiap hari," ujar Eri melanjutkan.
Olah karena itu, lanjut dia, digelarnya peresmian hari ini bertujuan memperkuat "Puspa Srikandi" melaksanakan tugas membantu pemkot merampungkan persoalan pada aspek perempuan dan anak.
"Mereka bisa membantu kami untuk memberikan intervensi kepada perempuan dan anak, khususnya korban kekerasan," tutur Ida.
Di tempat yang sama, pemerhati anak Isa Anshori menyatakan terbentuknya "Puspa Srikandi" merupakan bentuk keseriusan instruksi Kementerian PPPA RI untuk menjamin perlindungan perempuan dan anak.
"Saya melihat ini merupakan komitmen Pemkot Surabaya mengimplementasikan amanah perlindungan bagi perempuan dan anak," ucapnya.
Advertisement