Puskesmas di Kabupaten Pasuruan Siap Layani Santri untuk Test
Seluruh puskesmas di Kabupaten Pasuruan siap memberikan pelayanan rapid antigen maupun tes swab bagi santri maupun calon santri yang akan kembali ke pesantren masing-masing. Pernyataan itu disampaikan Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron menyikapi persiapan Pemerintah Kabupaten Pasuruan terkait kembalinya santri asal Kabupaten Pasuruan ke pondok pesantren.
Sedangkan bagi para santri yang berasal dari luar negeri, Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah berkoordinasi dengan pondok pesantren yang memiliki santri dari luar negeri. Diantaranya Pondok Pesantren Sidogiri.
Sementara itu, menurut pengasuh Pondok Pesantren Al Yasini tersebut, terkait kembalinya santri luar negeri ke Kabupaten Pasuruan masih akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Apabila sesuai dengan prosedur perjalanan luar negeri, maka rencananya santri tersebut akan diisolasi mandiri terlebih dahulu di Provinsi Jawa Timur, sebelum nantinya kembali ke Kabupaten Pasuruan.
Proses kembalinya santri baik ke Kabupaten Pasuruan maupun keluar Kabupaten Pasuruan akan difasilitasi rapid antigen atau tes swab gratis yang dapat dilakukan di Puskesmas terdekat. Hal tersebut berdasarkan instruksi langsung dari Bupati Pasuruan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, dr Ani Latifah.
“Untuk santri yang dari luar negeri seperti dari Malaysia yang akan kembali ke Pondok Pesantren Sidogiri ini masih akan kami komunikasikan dengan Pemprov Jatim untuk perjalanan internasionalnya nanti seperti apa. Juga dengan prosedur yang bagaimana. Nanti akan kita tanyakan”, jelasnya saat menyampaikan arahan Rapat Koordinasi Persiapan Kembalinya ke Ponpes dan Persiapan Vaksinasi di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Selasa 18 Mei 2021.
Gus Mujib juga menyampaikan terkait isolasi tidak langsung dapat kembali ke pondok pesantren setelah sampai di Surabaya. Menurutnya isolasi terlebih dahulu dilakukan di salah satu hotel di Surabaya selama lima hari dan kemudian akan diisolasi kembali di Kabupaten Pasuruan selama 14 hari.
Sedangkan apabila pondok yang bersangkutan menyediakan tempat isolasi maka akan diisolasi di pondok pesantren tersebut, namun apabila tidak ada tempat isolasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah menyiapkan tempat di BLK Rejoso.
“Untuk prosedur isolasi mandiri dilakukan di provinsi terlebih dahulu yakni di Surabaya selama lima hari, kemudian sebelum masuk pondok akan di isolasi lagi selama 14 hari”, katanya.
Terkait dengan kembalinya santri ke pondok pesantren, Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan sudah berkoordinasi dengan semua puskesmas yang siap melakukan swab tes atau rapid antigen. Dengan harapan, ketika kembali ke pondok pesantren diharapkan santri dalam kondisi baik dan juga tidak ada penularan Covid-19 di pondok pesantren.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan, dr Ani Latifah, pihaknya sudah menyiapkan seluruh alat, APD dan juga tim yang nantinya akan bertugas untuk membantu swab tes atau rapid antigen santri. Sementara itu, seluruh tenaga pendidik seperti guru, ustad TPQ atau madin atau pengurus pesatren diminta melakukan vaksinasi karena masih ada yang belum melakukan vaksinasi atau jumlahnya masih belum sesuai dengan target yang diharuskan.
“Rapid antigen untuk santri sudah kami koordinasikan kepada seluruh puskesmas di Kabupaten Pasuruan. Mulai dari tim yang nantinya bertugas, alat swab sampai APD. Untuk alat swabnya kira-kira lebih dari cukup”, pungkasnya.