Pusat Perjudian Makau Ditutup, Ini Alasan Hong Kong
Makau dikenal sebagai pusat perjudian. Namun, kini sedang bermasalah. Pihak berwenang Hong Kong, Selasa 21 Juni 2022, menutup sebuah resor dan kasino di Makau.
Alasannya, di Makau wabah infeksi virus Covid-19 telah menyebar di lokasi terkait. Penguncian dilakukan seiring pelaksanaan pengujian massal yang melibatkan lebih dari 600.000 penduduk lokal dalam rentang dua hari terakhir.
Rekaman yang diperoleh oleh penyiar lokal TDM, yang dilansir Reuters, menunjukkan petugas polisi dengan alat pelindung lengkap menyegel kompleks perjudian untuk mencegah keluar-masuk pengunjung. Pejabat pemerintah juga sedang mempersiapkan tes Covid-19 bagi ratusan orang yang berasal dari dunianya.
Sebelumnya, wabah Covid-19 di Makau telah terjadi pada Oktober tahun lalu tanpa memiliki fasilitas karantina atau penguncian dalam skala besar. Namun, puluhan kasus baru Covid-19 telah terkonfirmasi dalam beberapa hari terakhir di tempat-tempat seperti Hong Kong, yang mengonfirmasi lonjakan lebih dari 1000 kasus dalam beberapa hari terakhir.
Pemberantasan Wabah
Sama dengan China, Hong Kong menganut kebijakan ‘Zero-Covid-19’ dalam rangka memberantas wabah. Kebijakan ini berbeda dengan kebijakan penanganan Covid-19 di sejumlah negara yang mulai memasuki fase endemi.
Sebagian besar penduduk diminta untuk tetap tinggal di rumah. Pemerintah melarang restoran untuk membuka layanan makan malam serta memperketat pelayanan. Akibatnya, beberapa kasino mengalami penurunan pemasukan, hingga nol, selama setidaknya satu pekan terakhir dan hingga beberapa pekan ke depan.
Wahab Covid-19 di Hong Kong telah mencapai lebih satu juta kasus infeksi dengan 9000 kematian yang terkonfirmasi. Pejabat berwenang mengatakan mereka tidak mungkin memperketat pembatasan lebih lanjut karena tekanan pada sektor pelayanan medis belum meningkat.
Sebagaimana diketahui, Makau hanya memiliki satu rumah sakit yang beroperasi setiap hari. Rencananya, wilayah tersebut akan menggelar pengujian bagi seluruh penduduk yang datang, terutama mereka yang tinggal dan bekerja di Zhuhai China.
Advertisement